Senang bisa melihat dan berdiskusi langsung dengan banyak pihak tentang jalannya sistem demokrasi di Amerika Serikat.
Jakarta (ANTARA) - Sembilan politisi muda Indonesia yang masing-masing mewakili sembilan partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada bulan ini mengikuti rangkaian program dan pelatihan di Amerika Serikat yang bertujuan memperkuat pemahaman mengenai demokrasi dan aktivisme politik akar rumput.

Kegiatan itu, yang disebut International Visitor Leadership Program (IVLP), dibiayai seluruhnya oleh pemerintah Amerika Serikat, dan telah menjadi program rutin Departemen Luar Negeri AS yang diperuntukkan kepada negara-negara mitranya, termasuk Indonesia.

Diska Putri Pamungkas, peserta IVLP yang mewakili Partai Demokrat, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat, menyampaikan pelajaran berharga yang dia petik dalam program itu, antara lain, memahami kultur politik yang partisipatif, yang memenuhi kepentingan masyarakat luas, merupakan kunci membangun demokrasi yang sehat.

"Tantangan setiap negara dalam peningkatan kualitas demokrasi selalu berbeda, dan menjadi pekerjaan seumur hidup. Iktikad setiap pihak untuk terus memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa mereka memiliki hak untuk mengutarakan pendapat dan aspirasi menjadi penting dalam proses demokrasi yang sehat, terutama di tengah kultur politik Indonesia saat ini," kata Diska.

Sembilan politisi muda yang mengikuti program IVLP di AS, yaitu Diska Putri Pamungkas (Partai Demokrat), Rizki Aljupri (PAN), Gabriel Ronodipuro (Gerindra), Ivan Semen (NasDem), RA Yashinta Sekarwangi (PDI Perjuangan), Fendaby Surya Putra (PKS), Rahma Arifa (PKB), Zaky Mahendra (PPP), dan Miranti Dian Kinasih (Golkar).

Rombongan politisi muda Indonesia itu berkeliling ke lima kota di tiga negara bagian AS, yaitu Washington D.C., Philadelphia, Harrisburg, Detroit, dan Dearborn pada tanggal 29 April–10 Mei 2023.

Di kota-kota tersebut, para peserta IVLP bertemu dan berdiskusi dengan para politisi, pejabat pemerintah, pengurus organisasi sayap partai politik, dan para aktivis dari organisasi nonprofit tingkat federal dan tingkat lokal.

Beberapa pejabat dan organisasi yang dikunjungi, di antaranya Senator AS dari Illinois, Tammy Duckworth, NGO International Republican Institute, Democratic Governors Association, dan Federal Election Commission/Komisi Pemilihan Umum Amerika Serikat.

"Senang bisa melihat dan berdiskusi langsung dengan banyak pihak tentang jalannya sistem demokrasi di Amerika Serikat. Di sini kami diperlihatkan bahwa upaya peningkatan kualitas demokrasi tidak pernah selesai, selalu ada tantangan yang dihadapi seiring dengan perkembangan zaman," kata Diska.

Diska mengatakan bahwa program pelatihan itu juga menjadi kesempatan bagi politisi muda Indonesia untuk berbagi pandangannya mengenai demokrasi dan sistem politik di Indonesia kepada para pejabat dan pemangku kepentingan di AS.

Diska, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrat, juga berbagi pandangannya dari perspektif partai oposisi mengenai tantangan yang dihadapi dalam praktik-praktik demokrasi di Indonesia.

Baca juga: I2 nobatkan Gibran politisi muda terpegah dan tervokal 2022
Baca juga: Indonesia Indicator : Gubernur Sulsel Top 3 politisi muda tervokal

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023