Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yosanna H. Laoly meluncurkan buku biografi politik berjudul “Anak Kolong Menjemput Mimpi” yang menandai hari ulang tahunnya yang ke-70 di Jakarta, Sabtu.

Buku yang terdiri atas tujuh bab itu merupakan biografi politik seorang Yosanna dari akademisi hingga berkarir di dunia politik

“Karier yang saya capai saat ini, semua ini karena kepercayaan dan penugasan yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri kepada saya untuk melakukan tugas-tugas ideologis, tugas pemerintahan dan tugas-tugas kepartaian,” kata Yosanna di hari peluncuran bukunya.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang merupakan guru dan mentor politik Yosanna H. Laoly.

Pria asal Sibolga, Tapanuli Tengah itu mengisahkan, peran Presiden ke-5 RI tersebut yang telah menggemblengnya hingga mencapai karier di dunia politik. Peran penting itupun dituangkan dalam buku biografi politik tersebut.

Menurut Yosanna, ide untuk menulis buku yang berisi peran Megawati dan tugas ideologisnya itu datang dari sahabatnya Ahmad Basarah, yang juga Wakil Ketua MPR RI.

Ia mengingat pesan dari sahabatnya tentang pernyataan dari sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer, yang menyebut “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah.

“Menulis adalah bekerja untuk keabadian,..” katanya membaca tulisan Pramoedya.

Biografi ini disajikan dengan style deskriptif, dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan kehidupan yang disusun secara kronologis, peristiwa demi peristiwa itu memaparkan peran dan sepak terjang Yosanna sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI dalam mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara yang diinisiasi oleh Almarhum M Taufiq Kiemas selaku ketua MPR RI (periode 2009-2014).

“Dalam buku ini digambarkan perjalanan dan perjuangan tugas-tugas ideologis yang diperintahkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk meluruskan sejarah Hari Lahirnya Pancasila, yang sebelumnya telah didistorsi,” ujarnya.

Dalam buku ini, sambung Yasonna, juga dipaparkan tugas-tugasnya sebagai Menkumham, yang ditutup dengan keberhasilan dari perjuangan panjang melahirkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, karya anak bangsa, menggantikan KUHP produk kolonial Belanda.

“Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi motivasi generasi muda dalam hal menulis buku,” pungkas Yasonna.

Buku “Anak Kolong Menjemput Mimpi” Biografi Politik 70 Tahun Yasonna H. Laoly didapuk sebagai Ketua Tim Pengarah Ahmad Basarah dan tim penulis dipimpin oleh Imran Hasibuan.

Pengumpulan bahan penulisan buku ini dilakukan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan narasumber utama, Yasonna Laoly, serta sejumlah narasumber lain dari kalangan jajaran Kemenkumham, keluarga, sahabat, dan lain-lain.

Tim penulis juga melakukan riset dari sumber-sumber kepustakaan yang relevan. Biografi ini juga mengisahkan kehidupan masa kecil dan remaja Yasonna Laoly di Sibolga, Tapanuli Tengah; kehidupan sebagai akademisi; masa-masa sebagai politisi, peran dan sepak-terjang mengawal gagasan “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara”, dalam mengawal dan menyajikan dokumen historis penting bagi pelurusan sejarah dan eksistensi Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, dan bagaimana Yasonna Laoly memimpin Kementerian Hukum dan HAM.

Baca juga: Yasonna tegaskan penjara bukan satu-satunya upaya penegakan hukum
Baca juga: Menkumham sebut keadilan restoratif di KUHP atasi "overcapacity" lapas


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023