Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak yang lebih bebas bermain dan berinteraksi dengan alam cenderung lebih optimal perkembangannya, kata psikolog keluarga, Sani B. Hermawan

"Biarkan anak bermain dengan air, tanah, pasir, anak jadi lebih ekspresif dibandingkan hanya duduk, main gadget dan nonton TV," katanya pada acara peluncuran buku "Cerita di Balik Noda" di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, interaksi anak dengan alam dan lingkungan juga bisa meningkatkan ketrampilan sosial, kreativitas, dan auto-imun anak.


Namun, ia melanjutkan, kebebasan bermain yang diberikan orang tua tetap harus punya tujuan. "Orang tua tahu misalnya main tanah liat itu untuk belajar membuat tembikar," katanya.

Sani mengatakan, orang tua sebaiknya orang tua mendampingi anak-anak bermain. "Bagusnya orang tua tidak hanya menyuruh, tapi jadi role model. Buat anak melihat senang saat bermain lumpur atau main di rumput tanpa alas kaki," katanya.

Idealnya, ia menambahkan, orang tua juga memberitahu konsekuensi kebebasan bermain kepada anak.

"Habis main, ajak anak untuk cuci yang kotor. Biar anak merasa bahwa mencuci juga menyenangkan. Jadi full circle," demikian Sani B. Hermawan.
(nan)


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013