Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, Presiden Joko Widodo bersama para menteri telah membahas kebijakan agar wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia berkualitas dan tinggal lebih lama.

“Baru saja kami membahas bersama Bapak Presiden dan Menko bahwa  kita akan mengeluarkan kebijakan agar wisman tinggal lama, lebih berkualitas dan berdampak ekonomi kepada bangsa Indonesia, dan pertanyaan bagaimana tingkatkan kualitas (wisata) salah satunya melalui penerapan golden visa,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Kebijakan golden visa saat ini tengah dimatangkan dan dalam tahap akhir, Sandiaga menyebut dalam beberapa minggu atau bulan ke depan akan diumumkan bahwa Indonesia meluncurkan visa dengan masa tinggal jangka panjang untuk wisman, yakni dengan masa tinggal 5-10 tahun.

Visa dengan masa tinggal yang panjang bagi wisman ini juga diharapkan akan mendorong adanya kewirausahaan digital dan akan meningkatkan kualitas wisman yang datang ke Tanah Air.

Selain itu, diharapkan mampu menarik investasi, tak hanya dari investasi properti, melainkan juga investasi lain yang menciptakan lapangan kerja.

Pendekatan golden visa ini juga ditargetkan bagi wisatawan yang memiliki tabungan yang cukup, salah satunya bagi wisman yang selama musim dingin ingin tinggal di Bali, maka dapat memanfaatkan visa ini.

Target lain yakni pelaku usaha di bidang teknologi yang akan berinvestasi di Indonesia, serta talenta-talenta di bidang kesehatan yang telah tamat sekolah dan mendapatkan pengalaman kerja.

“Ketiga untuk talenta-talenta di bidang yang sustain, misalnya kesehatan, ini kita bisa menarik mereka untuk begitu selesai sekolah dan mendapatkan pengalaman kerja mereka bisa bantu meningkatkan kualitas SDM kita,” jelasnya.

Baca juga: Imigrasi gaet wisman ke Sabang melalui program Immigration on Shipping

Baca juga: Disbudpar Sumut optimistis target 200 ribu-300 ribu wisman tercapai


Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023