Jakarta (ANTARA News) - Abang (Lukman Sardi) tahu satu dari 100 batang sabun yang dimilikinya hilang, ia pun mengamuk.

Di toko ia berniat mengambil sebatang sabun unturk mengganti miliknya yang hilang. Dari sekian anak yang kost di tempat Bunda (Dewi Irawan), hanya Leia (Prisia Nasution) yang mampu mengerti Abang.

Di tempat yang lain, Senja (Asmirandah) gundah karena ia tidak pernah gagal membakar kue.

"Itu pertanda kita harus buat kue yang baru," kata Ibu (Widyawati), menjawab Senja.

Rupanya Senja berniat memberi kue itu untuk Panca (Dwi Sasono), ketua Klub Firasat.

Amanda (Acha Septriasa) memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan sang kekasih yang telah lima tahun dijalaninya. Ia pun mengundang sahabatnya Reggie (Indra Birowo) untuk merayakan "Amanda Reborn" dan bersulang bersamanya di sebuah restoran.

Mereka menghabiskan waktu bersama sambil mengenang beberapa pemuda yang pernah mampir di hati Amanda.

Taja (Yama Carlos) tidak menyangka akan berkenalan dengan sosok cantik Saras (Sophia Latjuba) di sebuah bar.

Menghabiskan waktu bersama, Taja pun menyadari Saras memiliki tato cicak di tubuhnya.

"Kenapa mesti cicak?" tanya Taja.

"Lucu aja," alasan Saras.

Al memutuskan untuk ikut berwisata bersama teman-teman milisnya. Rupanya diantara laki-laki yang pergi bersamanya, satu sosok membuatnya merasa nyaman.


Khas timur

Pembaca "Rectoverso" karya Dewi Lestari pasti tidak asing dengan tokoh-tokoh yang terdapat dalam "Malaikat Juga Tahu", "Firasat", "Curhat Buat Sahabat", "Cicak di Dinding", dan "Hanya Isyarat".

Film omnibus "Rectoverso" memang diangkat dari lima cerita pendek dalam novel tersebut. Masing-masing film ini disutradarai oleh Marcella zalianty, Rachel Maryam, Olga Lydia, Cathy Sharon, dan Happy Salma.

Masing-masing cerita dalam "Rectoverso" memang bertema cinta. Cinta tak terucap menjadi hal yang terjadi dalam film-film pendek di dalamnya.

Abang pun tak mengucapkan secara verbal perasaannya pada Leia.

"Seratus sempurna. Kamu satu lebih sempurna," tulis Abang.

Bagi Marcella, tema cinta tak terucap "sangat timur" dan itu lazim terjadi di budaya timur.

"Tidak mengucapkan, tapi bagaimana orang yang kita cintai itu merasakan," katanya.
(nta)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013