Dalam transformasi ekonomi ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi ke depan tak cukup 5 persen, tapi harus 6-7 persen.
Jakarta (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045 mampu mencapai rata-rata 7 persen.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, saat ini yang dibutuhkan Indonesia yaitu adanya transformasi ekonomi guna mendorong kembali tingkat produktivitas yang sedang melandai di tengah persaingan global yang meningkat.

“Saat ini upaya transformasi ekonomi menjadi kunci. Nah oleh sebab itu, di dalam transformasi ekonomi ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi ke depan tidak cukup 5 persen, tapi harus di antara 6 sampai 7 persen,” kata Amalia, di Jakarta, Senin.

Amalia merincikan, transformasi ekonomi 2045 untuk Produk Domestik Bruto (PDB) ditargetkan 9,8 triliun dolar AS dengan Indonesia berada di posisi 5 besar dunia. Produk Nasional Indonesia (PNI) atau Gross National Income (GNI) per kapita ditargetkan 30.000 dolar AS dengan middle income class di angka 80 persen.

Selain itu, rata-rata pertumbuhan investasi 6,8 persen. Pada industri manufaktur, Bappenas menyasar kontribusi PDB 28 persen dan kontribusi tenaga kerja 25,2 persen.

Adapun empat tahapan dalam menuju transformasi ekonomi Indonesia 2045. Tahap pertama untuk tahun 2025-2029, Indonesia ditargetkan telah menyempurnakan hilirisasi sumber daya alam (SDA) serta penguatan riset inovasi dan produktivitas tenaga kerja dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 5,7 persen-5,9 persen.

Untuk kontribusi sektor pertanian 11,2 persen, industri pengolahan 19,9 persen, sektor jasa 42,1 persen, serta sektor lainnya 26,8 persen. Middle Class Job diproyeksikan 38 persen populasi pada tahap pertama.

Tahap kedua untuk tahun 2030-2034, Indonesia ditargetkan mengalami peningkatan produktivitas secara masif dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,1 persen sampai 7,0 persen. Kontribusi pada sektor pertanian 10,6 persen, industri pengolahan 23,0 persen, jasa 42,6 persen, dan sektor lainnya 23,8 persen. Middle Class Job sebesar 50 persen populasi.

Tahap ketiga tahun 2035-2039, economic power house yang terintergrasi dengan jaringan rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh. Kisaran pertumbuhan ekonomi berada pada angka 7,0 hingga 8,0 persen. Kontribusi sektor pertanian ditargetkan 9,4 persen, industri pengolahan 30,0 persen, jasa 43,6 persen, dan lainnya 17,0 persen. Middle Class Job sebesar 61 persen populasi.

Kemudian pada tahap keempat 2040-2045, Indonesia ditargetkan telah menjadi negara berpendapatan tinggi dengan kisaran pertumbuhan ekonomi 5,8 persen hingga 7,1 persen.

Kontribusi pada sektor pertanian sebesar 7,8 persen, industri pengolahan 28,0 persen, sektor jasa 45,4 persen, serta sektor lainnya 18,9 persen. Middle Class Job ditargetkan mencapai 80 persen populasi pada tahapan terakhir tersebut.

Senada dengan Amalia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa optimistis Indonesia akan terus bertumbuh seiring perjalanan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

"Penyusunan rencana pembangunan nasional ini, itu benar-benar bisa menjadi pedoman untuk semua stakeholder di Tanah Air, seperti para pemerintah dan juga non pemerintah,” katanya pula.
Baca juga: Rektor UGM optimistis Indonesia keluar middle income trap sebelum 2045
Baca juga: Bappenas tetapkan lima sasaran visi Indonesia emas 2045


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023