Ketika likuiditas terkuras dari sistem perbankan dengan penerbitan tagihan, apa dampaknya pada pasar yang lebih luas?
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Asia sebagian besar lebih tinggi pada awal perdagangan Selasa, karena investor menyambut baik prospek bahwa ekonomi terbesar dunia itu akan menghindari gagal bayar utang besar, meningkatkan sentimen di sebagian besar kelas aset.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang terangkat 0,4 persen pada Selasa pagi, setelah saham AS ditutup pada Senin (29/5/2023) untuk liburan Memorial Day. Indeks turun 1,3 persen sejauh bulan ini.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,03 persen, sementara indeks saham Nikkei tergelincir 0,28 persen, sedikit mendingin setelah indeks acuan Jepang itu mencapai level tertinggi 33 tahun karena optimisme atas kesepakatan utang AS dan melemahnya yen membantu eksportir negara itu.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,31 persen sementara Indeks CSI300 China turun tipis 0,06 persen.

Baca juga: Saham di Asia dibuka naik ditopang kesepakatan plafon utang Amerika

Dalam perdagangan Asia, obligasi pemerintah AS yang bertenor lebih panjang menguat pada Selasa karena pedagang obligasi menyambut baik kesepakatan untuk menangguhkan batas pinjaman Washington.

Meskipun menggembirakan, investor mengatakan pasar tidak keluar dari tahun sulit.

"AS memiliki resolusi yang buruk untuk negosiasi pagu utang dengan masih adanya peningkatan besar dalam utang pemerintah dan tidak ada pemotongan nyata untuk pengeluaran tetapi telah mengurangi tekanan untuk saat ini," kata James Rosenberg, penasihat broker Ord Minnett di Sydney.

"Masih ada keterputusan besar antara pasar obligasi dan ekuitas. Pasar obligasi menyiratkan ada kemungkinan ekstrem 70 persen pada resesi AS di tahun depan. Sinyal ini sangat kontras dengan pasar ekuitas yang tangguh."

Kesepakatan menangguhkan plafon utang hingga Januari 2025 dengan imbalan pembatasan pengeluaran dan pemotongan program pemerintah.

Margin yang sempit di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat berarti orang-orang moderat dari kedua belah pihak harus mendukung RUU itu agar disahkan.

Imbal hasil acuan 10-tahun turun 6 basis poin pada pembukaan perdagangan di Tokyo menjadi 3,7596 persen. Imbal hasil tiga puluh tahun turun 5,5 basis poin menjadi 3,9207 persen.

Sementara pasar tunai AS ditutup pada Senin (29/5/2023), e-mini S&P 500 berjangka naik 0,32 persen, mencerminkan reaksi positif terhadap kesepakatan utang.

Dengan kesepakatan utang menuju ke Kongres untuk persetujuan, analis JB Were mengatakan mungkin ada penerbitan tagihan senilai 600 miliar dolar AS dalam enam sampai delapan minggu ke depan.

"Ketika likuiditas terkuras dari sistem perbankan dengan penerbitan tagihan, apa dampaknya pada pasar yang lebih luas? Beberapa perkiraan menunjukkan itu bisa setara dengan satu kenaikan suku bunga 25 basis poin sejauh menyangkut kondisi keuangan," analis perusahaan investasi itu menulis dalam sebuah catatan pada Selasa.

Dolar naik 0,02 persen pada Selasa terhadap yen menjadi 140,47, tepat di bawah tertinggi tahun ini di 140,91 yang dicapai pada Senin (29/5/2023).

Euro naik 0,1 persen menjadi 1,0714 dolar, setelah turun 2,78 persen dalam sebulan, sementara indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang mitra dagang utama lainnya, turun ke 104,23, sedikit lebih tinggi dari tertinggi dua bulan. Dolar juga diperdagangkan mendekati puncak enam bulan terhadap yuan China.

Minyak mentah AS naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 72,89 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent turun menjadi menjadi diperdagangkan di 77,05 dolar AS per barel. Sementara itu, emas sedikit lebih rendah di pasar spot diperdagangkan di 1.942,39 dolar AS per ounce.

Baca juga: Saham Asia dibuka turun karena risiko gagal bayar AS, Jepang berkilau

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023