Berita serangan drone di Moskow bisa berdampak negatif bagi pasar Rusia
Moskow (ANTARA) - Kurs rubel menguat pada awal perdagangan Selasa, setelah jatuh ke level terendah lebih dari satu bulan terhadap dolar karena drone menyerang Moskow dan mata uang Rusia kehilangan dukungan periode pajak yang menguntungkan.

Ukraina meluncurkan salah satu serangan pesawat tak berawak terbesarnya ke Moskow, menurut Rusia, yang kementerian pertahanannya mengatakan semuanya hancur saat mendekati kota. Kyiv tidak segera memberikan komentar, tetapi belum secara terbuka mengakui melancarkan serangan terhadap sasaran di dalam Rusia.

"Berita serangan drone di Moskow bisa berdampak negatif bagi pasar Rusia," kata analis Veles Capital, Elena Kozhukhova.

Pada pukul 07.17 GMT, rubel menguat 0,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 81,72, sebelumnya mencapai 81,39, titik terlemah sejak 28 April. Rubel naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan pada 86,38 versus euro dan menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 11,36.

Pembayaran pajak akhir bulan, yang biasanya mendukung rubel karena eksportir mengubah pendapatan mata uang asing untuk memenuhi kewajiban lokal, jatuh tempo pada Senin (29/5/2023).

"Rubel kemarin kehilangan dukungan dari periode pajak, yang tidak pernah memperkuatnya secara serius," kata Alor Broker dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.

Rubel, yang telah turun sekitar satu persen di sesi sebelumnya, juga berada di bawah tekanan dari permintaan lokal untuk mata uang asing karena importir Rusia mengalihkan pasokan ke timur dari barat dan munculnya pola perdagangan baru.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 76,50 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia bergejolak, dibuka lebih rendah sebelum memangkas kerugian. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.066,5 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan tidak berubah pada 2.732,5 poin.

Saham perusahaan minyak terkemuka Rosneft naik sekitar 0,4 persen setelah perusahaan mengatakan dewannya telah merekomendasikan dividen sebesar 17,97 rubel per saham.

Baca juga: Rubel stabil karena eksportir bayar pajak dan saham Rusia menguat
Baca juga: Rubel menguat terhadap dolar karena pembayaran pajak semakin dekat
Baca juga: Rubel menguat seiring kenaikan harga minyak, jelang pembayaran pajak

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023