Saya kira penghentian produk impor itu menjadikan peluang usaha bagi petani untuk merebut pasar lokal,"
Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan tanaman pisang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kita terus meningkatkan produksi dan kualitas produksi pisang," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, Sabtu.

Ia mengatakan pihaknya menginstuksikan kepada petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) kecamatan juga penyuluh lapang agar petani mengembangkan tanaman pisang. Sebab produksi pisang di Kabupaten Lebak merupakan andalan ekonomi petani.

Setiap hari petani bisa memasok pisang ke luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang.

Karena itu, pihaknya meminta petani mengembangkan aneka jenis pisang, terlebih Kementerian Pertanian telah menghentikan 13 produk hortikultura impor."Saya kira penghentian produk impor itu menjadikan peluang usaha bagi petani untuk merebut pasar lokal," katanya.

Menurut dia, saat ini permintaan pisang untuk kebutuhan pasar Rangkasbitung relatif tinggi. Mereka produksi pisang digunakan untuk perajin kripik, sale pisang juga aneka jenis makanan lainnya. Selain itu juga permintaan pasar supermarket-supermarket di Jakarta meningkat.

"Kami berharap petani terus mengembangkan tanaman pisang guna meningkatkan pendapatan ekonomi petani," ujarnya.

Ujang, salah seorang petani di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengatakan sebagian besar produksi pisang di sini dijadikan bahan baku perajin sale pisang.

Produksi pisang di wilayahnya setelah pemerintah menyalurkan bantuan melalui program perluasan lahan dan air (PLA).

Pengembangan tanaman pisang ini sangat membantu menambah penghasilan mereka yang memiliki usaha sale pisang.

"Saya yakin pengembangan tanaman ini dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," katanya.

Ahmad, seorang petani Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya perluasan areal tanaman pisang.

Bantuan itu, kata Maman, tidak dikembalikan karena sifatnya membantu. "Saya bersyukur dengan program ini diharapkan penghasilan petani meningkat," ujarnya.

(KR-MSR/N005)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013