London (ANTARA) - Rusia telah memberikan paspor kepada hampir 1,5 juta orang yang tinggal di sejumlah wilayah pendudukan di Ukraina yaitu di daerah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson sejak Oktober lalu, kata Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.

"Sejak Oktober lalu, hampir 1,5 juta orang dari daerah baru telah menerima paspor Rusia," kata Mishustin dalam sebuah rapat pemerintah, Selasa (30/5).

Para pejabat Rusia menyebut empat wilayah tersebut sebagai "daerah baru".

Moskow mengklaim empat daerah di Ukraina itu sebagai miliknya sejak September lalu, tujuh bulan setelah diluncurkannya invasi skala penuh terhadap negara tetangganya.

Rusia tidak menguasai sepenuhnya setiap dari daerah tersebut, dan pendudukan tersebut tidak diakui secara internasional.

Mishustin menyatakan sekitar 1,6 juta orang di empat daerah tersebut menerima dana pensiun dan sekitar 1,5 juta menerima dana jaminan sosial.

"Dukungan ini harus diberikan, saya ulang, pada waktu yang tepat," katanya.

Jumlah gabungan populasi sebelum perang meletus dari empat daerah itu diperkirakan sekitar 8,9 juta orang, tetapi jutaan warga Ukraina telah mengungsi akibat perang.

Banyak dari mereka mengungsi ke bagian lain dari negara itu atau ke luar negeri.

Selain itu, banyak kaum laki-laki yang berusia antara 18 dan 60 tahun saat ini berdinas di angkatan bersenjata.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit bulan lalu yang memberikan mereka yang hidup di wilayah pendudukan di Ukraina jalan mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Namun, berdasarkan aturan tersebut, mereka yang menolak atau mereka yang tidak melegalkan status mereka untuk kewarganegaraan Rusia akan menghadapi deportasi.

Mishustin tidak menyebutkan Krimea, semenanjung di Laut Hitam yang diduduki secara paksa oleh Rusia dari Ukraina pada 2014.

Kiev menyatakan akan merebut kembali semua wilayah pendudukan, termasuk Krimea, dan telah menuduh Moskow berupaya mengintimidasi warga Ukraina untuk menerima kewarganegaraan Rusia.

Sumber: Reuters
Baca juga: Ukraina usulkan zona demiliterisasi pascaperang dalam wilayah Rusia
Baca juga: Rusia melunak, siap damai dengan Ukraina dengan syarat
Baca juga: Medvedev: Pasokan senjata ke Ukraina perbesar kans "kiamat nuklir"

 

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023