Jakarta (ANTARA) - Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan Universitas Wiraraja (Unija) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam peningkatan kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

"Nota kesepahaman ini sangat penting bagi kami, terutama untuk mengangkat potensi-potensi lokal,” kata Kepala BSKLN Kemlu RI Yayan G.H. Mulyana pada acara penandatanganan di Kampus Unija, Jawa Timur, Selasa (30/5), sebagaimana keterangan yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Rabu.

Melalui MoU tersebut, Yayan mengatakan Kemlu akan berupaya mengangkat Sumenep dan Unija ke wilayah internasional dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kerja sama tersebut juga menjadi bagian dari upaya Kemlu untuk menjaring masukan dalam pengembangan potensi daerah serta menjadi bahan promosi dan elemen penting dalam penyusunan strategi dan kebijakan luar negeri.

Yayan mengatakan ke depan BSKLN akan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kedua belah pihak.

Ia juga mengapresiasi sambutan penyelenggara dan Unija. "Tidak hanya dihangatkan dengan jamuan, tapi juga dihangatkan dengan perbincangan dari hati ke hati," katanya.

Sementara itu, Rektor Unija Sjaifurrachman mengatakan penandatanganan nota kesepakatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan.

"Dalam usaha meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan, memang perlu bekerja sama dengan Kemlu RI," kata dia.

Sjaifurrachman berharap penandatanganan MoU itu bisa ditindaklanjuti pada program-program konkret antara Unija dan Kemlu RI.

"Sehingga kedua belah pihak nanti dapat bersinergi dan saling memberikan manfaat antara satu sama lain, dan bagi masyarakat Madura, di bidang pendidikan dan lainnya," katanya.

Kegiatan tersebut disebutkan dihadiri oleh banyak pihak, mulai dari jajaran dosen Unija hingga Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Kemelu RI Muhammad Takdir SH.

Baca juga: Kemlu RI akan masukkan batik dalam kurikulum pendidikan diplomat
Baca juga: Kemlu: Deklarasi pemberantasan TPPO penting bagi masyarakat ASEAN
Baca juga: Kemlu cermati korban TPPO kembali bekerja di perusahaan "online scams"

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023