Indonesia membikin BBO bukan untuk mengalahkan China, tapi tujuannya untuk menjamin ketahanan obat nasional.
Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Tbk (Kimia Farma) menargetkan dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka impor Bahan Baku Obat (BBO) 17 sampai 20 persen.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan, pihaknya akan memproduksi 28 BBO untuk menekan angka impor bahan baku. Dari 28 BBO tersebut, 10 di antaranya merupakan prioritas dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Kemudian ada beberapa lagi yang kami sudah kembangkan, hari ini kami punya 11 secara official, dan awal bulan 28 karena kami sudah terbitkan semua. By 2024, 28 BBO ini akan membantu menurunkan impor bahan baku obat sampai 17 persen,” kata David, di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, saat ini negara produsen BBO terbesar, yakni India dan China. Dalam hal itu, upaya yang dilakukan Kimia Farma dalam memproduksi BBO secara mandiri diharapkan mampu menjamin ketahanan obat nasional ke depannya.

David juga menegaskan bahwa strategi salah satu anak perusahaan Bio Farma tersebut bukan bertujuan untuk persaingan harga, melainkan murni untuk menjaga ketersediaan obat di Indonesia.

“Bahan baku obat itu awalnya India sama China, jadi Indonesia membikin BBO bukan tujuan untuk mengalahkan China, tapi dengan tujuan untuk menjamin ketahanan obat nasional. Jadi jangan bandingkan BBO kita dengan India dan China yang menyuplai kebutuhan dunia,” ujarnya lagi.

Adapun hingga kuartal I-2023, Kimia Farma telah mempunyai ritel farmasi modern dengan lima tipe gerai, yaitu Kimia Farma Primer, Kimia Farma Apotek+, Kimia Farma Apotek, Kimia Farma Helath & Beauty, serta Kimia Farm Express.

Menurut David, diversifikasi tipe gerai mendorong Kimia Farma untuk meraih kinerja positif selama kuartal I. Tercatat, salah satu anak perusahaan Bio Farma tersebut telah membukukan penjualan sebesar Rp2,30 triliun.

Capaian tersebut tumbuh sebesar 1,91 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,26 triliun. Perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan Perseroan, sehingga dapat turun secara tahunan pada kuartal I-2023 menjadi Rp1,44 triliun.
Baca juga: PT Kimia Farma targetkan pendapatan sebesar Rp11 triliun pada 2023
Baca juga: Kimia Farma fokus kembangkan bisnis pada aspek inovasi dan teknologi


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023