Istanbul (ANTARA) - Penyedia energi nuklir nasional Ukraina menuduh pasukan Rusia menyiksa para pekerjanya di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia.

“Di PLTN Zaporizhzhia, penjajah meningkatkan tekanan terhadap para pekerja dan memaksa mereka menandatangani kontrak dengan Rusia di bawah siksaan,” kata Energoatom dalam sebuah pernyataan pada Selasa (30/5).

Di kota satelit pembangkit nuklir Enerhodar, pasukan Rusia mengganggu pekerja Ukraina yang sejauh ini menolak menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom, kata pernyataan itu.

“Para penjajah menyiksa para pekerja, mereka memukuli beberapa dari mereka tanpa basa-basi dan memaksa mereka untuk setuju bekerja sama dengan penyerang,” demikian pernyataan itu.

Otoritas Rusia belum menanggapi klaim tersebut.

Dalam pengarahan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan bahwa situasi keselamatan dan keamanan nuklir di PLTN Zaporizhzhia semakin rapuh dan berbahaya.

Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan salah satu dari 10 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia, telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret tahun lalu, segera setelah dimulainya perang di Ukraina.

Kekhawatiran akan bencana nuklir tetap ada di tengah klaim penembakan di sekitar area tersebut.


Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia bantah rencana kembalikan PLTN Zaporizhzhia ke Ukraina
Baca juga: IAEA: Sejumlah ledakan guncang area PLTN Zaporizhzhia
Baca juga: Rusia gagalkan upaya Ukraina untuk merebut PLTN Zaporizhzhia

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023