Di daerah Pondok Gede Permai, tempat saya melakukan pemantauan pelaksanaan evakuasi sudah dibuka penampungan,"
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 200 personil relawan dari berbagai kesatuan mengevakuasi warga korban banjir di sejumlah wilayah pemukiman warga di Bekasi akibat luapan Sungai Bekasi dan Cikeas pada Selasa dini hari.

"Kira-kira secara keseluruhan ada 200 relawan sudah turun untuk mengevakuasi warga selain sejumlah personil Kepolisian yang ikut mengamankan lokasi-lokasi yang sekiranya perlu pengamanan," kata Ketua Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bekasi Engkus Kustara saat dihubungi, Selasa dini hari.

Menurut Engkus sebanyak 200 relawan tersebut berasal dari beberapa kesatuan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, SAR, Tagana, Himapala, Hirpala, Lingkar Pelangi dan Pramuka Peduli.

Banjir setinggi 1,5 hingga tiga meter menggenangi sejumlah wilayah pemukiman warga di Bekasi akibat luapan Sungai Bekasi dan Cikeas pada Senin tengah malam.

Sejumlah daerah yang terendam air dengan ketinggian 1,5 hingga 3 meter tersebut antara lain adalah Villa Jati Rasa, Pondok Gede Permai, Kemang Ifi Graha dan Pondok Metro Sari di Kelurahan Jati Rasa Kecamatan Jati Asih, Bekasi.

Kemudian Perumahan Jaka Kencana, Perumahan Departemen Tenaga Kerja, Pondok Pekayon dan Pangkalan Bambu di Kelurahan Jaka Setia, Kelurahan Pekayon Jaya, Kelurahan Marga Jaya yang berada di Kecamatan Bekasi Selatan.

Banjir juga menggenangi RW 04 Kelurahan Sepanjang Jaya Kecamatan Rawa Lumbu serta RW 26 Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.

"Di daerah Pondok Gede Permai, tempat saya melakukan pemantauan pelaksanaan evakuasi sudah dibuka penampungan," kata Engkus.

Engkus mengatakan bahwa pihak relawan saat ini sudah menyiapkan sejumlah kebutuhan bagi para pengungsi seperti air minum bersih dan makanan.

Menurut Engkus banjir ini diperkirakan juga disebabkan belum selesainya pemugaran bendungan yang bocor di sekitar Sungai Bekasi dan Cikeas.

"Pemugaran belum selesai, masih sementara menggunakan brojong, itu yang menjadikan air mudah masuk ke beberapa perumahan ini," kata Engkus.

Engkus juga menyebutkan bahwa pihak Tagana bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta masih akan bersiaga menghadapi kemungkinan banjir akibat curah hujan maupun kiriman hingga bulan Maret 2013.

"Berdasarkan hasil rapat di BPBD Provinsi kami bersiaga sampai Maret. Sebagaimana evaluasi dan antisipasi akan adanya banjir baik lokal maupun kiriman serta adanya potensi-potensi angin besar maupun puting beliung," tutur Engkus.

(ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013