Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir waspada potensi banjir pesisir atau rob menyusul adanya fenomena fase bulan baru dan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi).

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan fenomena fase bulan baru terjadi pada 3 Juni 2023 dan Perigee pada 6 Juni 2023. Kedua fenomena itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, kata dia, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya pesisir Aceh, pesisir Sumatera Utara, pesisir Sumatera Barat, pesisir Lampung, pesisir Kepulauan Riau, pesisir Bangka Belitung, pesisir Banten, pesisir utara DKI Jakarta, pesisir Jawa Barat, pesisir Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Bali, pesisir NTB, pesisir NTT, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah, pesisir Sulawesi Utara, pesisir Maluku, pesisir Maluku Utara, dan pesisir Papua Selatan.

"Potensi banjir rob ini berbeda waktu hari dan jam di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," katanya.

Baca juga: Tangani banjir rob di Demak-Jateng, BNPB berikan alternatif solusi

Ia merinci pesisir Sabang, Meulaboh dan sekitarnya, berpotensi terjadi banjir rob pada 2-9 Juni 2023, kemudian di pesisir Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan pada 1-8 Juni, pesisir Kota Padang  pada 4-7 Juni, pesisir Bandar Lampung pada 4-8 Juni, pesisir Kota Batam dan Bintan  pada 3-10 Juni, pesisir Dabo Singkep pada 4-12 Juni, pesisir Karimun pada 4-10 Juni, dan pesisir Tanjung Pinang pada 3-11 Juni.

Kemudian pesisir Pangkal Pinang potensi rob pada 8-14 Juni, pesisir Tanjung Pandan pada 3-11 Juni, pesisir utara Banten pada 2-10 Juni, pesisir barat dan selatan Banten pada 4-8 Juni, pesisir utara DKI Jakarta pada 1-8 Juni, pesisir Cirebon pada 9-14 Juni, pesisir selatan Sukabumi dan Cianjur pada 7 Juni, pesisir Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, pesisir Rembang, Kota Tegal, Kabupaten Brebes pada 7-13 Juni, pesisir Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan DIY pada 7 Juni, pelabuhan Surabaya, pesisir barat dan timur Surabaya, pesisir Kalianget pada 2-8 Juni.

Selain itu potensi rob pesisir Gianyar, Kuta pada 7-8 Juni, pesisir Lombok dan Pesisir Bima pada 2-8 Juni, pesisir Pulau Sumba dan pesisir Sabu-Raijua pada 4-7 Juni, pesisir Kalimantan Barat pada 4-10 Juni, pesisir Kota Waringin barat dan timur pada 5-14 Juni, pesisir selatan Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe pada 5-6 Juni, pesisir Teluk Ambon, Saumlaki, Kepulauan KAI, Kepulauan Dobo pada 3-7 Juni, pesisir selatan Taliabu, pesisir Kepulauan Sula, pesisir Mangole, pesisir barat Obi, Bacan, Morotai, pesisir Loloda pada 5-7 Juni, pesisir Merauke pada 5-8 Juni, dan pesisir Selat Muli pada 3-8 Juni.

Baca juga: Rob berpeluang melanda pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023