Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu Sultan Johor Duli Yang Maha Mulia Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar di Istana Bukit Serene, Johor, Malaysia, Jumat, dan memanfaatkan pertemuan itu untuk berdiskusi membahas isu-isu pertahanan.

Prabowo menyampaikan Sultan Johor bukan sosok yang asing bagi pertahanan Indonesia karena dia menyandang status sebagai anggota kehormatan Korps Baret Merah, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.

"Undangan makan siang ini merupakan simbol hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia. Duli Yang Maha Mulia senantiasa menjadi bagian dari Kopassus karena merupakan anggota kehormatan kebanggaan Kopassus yang ikut membawa nama besar Kopassus," kata Prabowo sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Bagi Prabowo, Sultan Johor mampu mendorong hubungan baik antara TNI dan Tentara Diraja Malaysia, dan penguasa Johor itu, semasa menjadi perwira militer, diyakini selalu aktif memelihara hubungan baik angkatan bersenjata dua negara.

Baca juga: Menhan Prabowo bahas isu bilateral dan kawasan bersama PM Malaysia

Dalam pertemuan di Istana Bukit Serene, Prabowo dan Sultan Johor pun menjajaki peluang memperkuat kerja sama pertahanan, terutama antarpasukan khusus Indonesia dan Malaysia.

Keduanya sepakat Indonesia dan Malaysia harus terus menjaga hubungan bilateral terutama bidang pertahanan tetap harmonis dan saling menguntungkan.

Prabowo juga menyampaikan harapannya kepada Sultan Johor terkait kerja sama pertahanan Indonesia dan Malaysia. Menhan RI berharap pertahanan Indonesia dan Malaysia dapat saling melengkapi, dan kemitraan yang terbangun antara dua negara semakin berkualitas ke depannya.

Baca juga: RI-Malaysia sepakati dua MoU industri pertahanan di LIMA 2023

Sultan Johor merupakan sosok yang tidak asing bagi Prabowo. Keduanya merupakan sahabat yang telah menjalin hubungan pertemanan sejak lama, termasuk saat Prabowo dan Sultan Johor mengikuti kursus kemiliteran di Fort Bragg dan Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat, pada 1980-an.

Sultan Johor sebelum naik tahta pada 2010 merupakan perwira militer yang banyak menorehkan prestasi dan menyandang berbagai brevet dari matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Tidak hanya menempuh pendidikan dan berkarier di bidang militer, Sultan Johor juga merupakan lulusan Fletcher School of Law and Diplomacy di Boston di Massachusetts, Amerika Serikat.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023