Cirebon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, memetakan kawasan hutan Gunung Ciremai yang rawan terjadi kebakaran saat musim kemarau, agar bisa diminimalkan.

"Kami bersama BTNGC (Badan Taman Nasional Gunung Cirebon) sudah memetakan daerah di kawasan hutan Gunung Ciremai yang rawan kebakaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Kebakaran hutan Gunung Ciremai dapat dikendalikan

Menurutnya kawasan hutan Gunung Ciremai mencapai 51.281 hektare yang terbagi empat pengelola, yaitu BTNGC seluas 8.793 hektare, kemudian Perhutani 25.644 hektare, HGU PT Geger Halang 44 hektare serta hutan rakyat 16.798 hektare.

Ia mengatakan, kawasan hutan Gunung Ciremai memang sangat rawan terjadi kebakaran, apalagi ketika masuk musim kemarau panjang, dan Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memperkirakan adanya El-nino.

Baca juga: BTNGC buat 14 Km sekat antisipasi kebakaran kawasan Ciremai

Sehingga lanjut Indra, pihaknya bersama unsur terkait sudah melakukan pemetaan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di kawasan hutan tersebut.

"Kawasan hutan Gunung Ciremai ini dikelola oleh masyarakat, BTNGC, Perhutani, serta PT Geger Halang," tuturnya.

Baca juga: Petugas padamkan kebakaran di kawasan hutan Gunung Ciremai Kuningan

Indra menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan melakukan persiapan pencegahan kebakaran hutan.

Selain itu lanjut Indra, tim siaga kebakaran hutan juga telah dibentuk untuk mengantisipasi kejadian, dan membuat sekat bakar, agar ketika terjadi kebakaran tidak melebar ke daerah lainnya.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta pengunjung wisata di kawasan Gunung Ciremai untuk tidak membakar, atau membuang puntung rokok sembarangan," katanya. ***3***

Baca juga: Kebakaran di kawasan Gunung Ciremai berhasil dipadamkan
Baca juga: Ratusan personel dilibatkan padamkan kebakaran Gunung Ciremai

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023