sebagai mulok di satuan pendidikan yang mayoritas masyarakatnya berbahasa Bakumpai khususnya di sepanjang DAS Barito
Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memperjuangkan Bahasa Bakumpai masuk sebagai muatan lokal (mulok) pelajaran di sekolah-sekolah daerah setempat.

"Kami dari Dinas Pendidikan Barito Utara bersama-sama dengan pihak-pihak terkait untuk memperjuangkan agar Bahasa Bakumpai bisa masuk sebagai mulok di satuan pendidikan yang mayoritas masyarakatnya berbahasa Bakumpai khususnya di sepanjang DAS Barito,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Syahmiludin di Muara Teweh, Jumat.

Menurut dia, saat ini sekolah di daerah tertentu dengan masyarakat lokal yang umumnya menggunakan bahasa ibunya seperti bahasa Maayan, Tewoyan, Uut Danum, Siang, Bayan dan lainnya tentunya akan disesuaikan mulok yang sesuai.

“Upaya ini harus dilakukan agar anak-anak kita generasi penerus memiliki kebanggaan tersendiri dengan identitas asal yang menjadi jati dirinya dan bahasa daerah yang kita miliki tetap ada, terus berkembang lestari terhindar dari kepunahan akibat penuturnya sudah tidak ada lagi di masa yang akan datang,” kata dia.

Dijelaskan Syahmiludin, pihaknya bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalteng menggelar pelatihan guru utama untuk revitalisasi Bahasa Dayak Bakumpai.

Baca juga: KKB inisiasi penerbitan Al Quran terjemahan bahasa Dayak Bakumpai
Baca juga: Kehidupan masyarakat Dayak Bakumpai dan perusahaan sawit


Kegiatan itu juga menghadirkan narasumber selain dari Balai Bahasa Provinsi Kalteng juga menghadirkan tokoh-tokoh pelaku seni budaya asli Bakumpai yang ada di Kabupaten Barito Utara.

"Para peserta pada kegiatan itu terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias, bersemangat dan gembira," katanya.

Materi yang diberikan narasumber, menurut dia, bahkan langsung dipraktikkan seperti membuat puisi atau sajak, bercerita, membuat cerpen, pidato, doa, karungut dan lainnya dalam berbahasa Bakumpai.

“Peserta yang dikukuhkan sebagai guru utama dari kegiatan pelatihan itu nantinya diharapkan dapat mengimbaskan materi yang didapat ke teman-teman guru dan murid-murid yang ada pada jenjang TK/PAUD, SD dan SMP dalam upaya pengembangan dan pengenalan bahasa serta budaya Bakumpai,” ujar Syahmiluddin.

Baca juga: Kalteng dukung revitalisasi sebagai upaya pelestarian bahasa daerah
Baca juga: Revitalisasi bahasa tahun 2022 di Kalteng fokus terhadap empat bahasa
Baca juga: Balai Bahasa dokumentasikan Bahasa Dayak Halong

 

Pewarta: Kasriadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023