Masing-masing negara memberikan kemudahan untuk negara lain berinvestasi.
Ambon (ANTARA) - ​​​​Ekonom Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dapat secara langsung memudahkan investasi negara-negara ASEAN di Indonesia.

"Masing-masing negara memberikan kemudahan untuk negara lain berinvestasi. Indonesia memiliki peluang itu, karena masih banyak potensi sumber daya alam kita yang belum dieksploitasi secara optimal," ujar ekonom Unpatti Fahrudin Ramly, di Ambon, Jumat.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti itu mengatakan dengan investasi negara-negara ASEAN di Indonesia tentunya dapat meningkatkan perekonomian negara.

Pasalnya ada sektor-sektor ekonomi yang dapat membuat Indonesia dilirik oleh negara-negara ASEAN lainnya seperti perikanan, perkebunan, pertambangan, perkebunan, hingga perhotelan.

Ia melanjutkan hal itu tentunya penting untuk menjadi perhatian pemerintah dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah.

Menurutnya, jika investasi dibuka secara besar-besaran di Indonesia, maka kebijakan yang dibuat dari tingkat pusat hingga daerah pun harus dapat menguntungkan semua pihak agar dampak peningkatan ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara luas.

"Selain itu dampak ikutan lainnya adalah adanya pertukaran informasi terkait alih teknologi. Bisa jadi ada negara ASEAN yang sudah memiliki teknologi canggih, itu bisa terjadi transformasi teknologi melalui kegiatan investasi," ujarnya pula.

Dia menambahkan hal yang penting untuk disoroti lainnya dari KTT ASEAN sendiri adalah kemungkinan penggunaan mata uang tertentu sama seperti di Eropa yang menggunakan mata uang Euro dalam perdagangan antarnegara.

"Ini memang menjadi pembicaraan yang menarik di antara negara-negara ASEAN, karena saat ini masih ada dominasi dari mata uang negara tertentu seperti dolar Amerika Serikat dalam perdagangan internasional," ujarnya pula.

Jika bentuk kerja sama yang disebutkan dapat terealisasi, maka akan memberikan dampak pada percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.

"Tetapi prinsip dasarnya adalah saling memberikan manfaat. Untuk itu, maka peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengintesifkan komunikasi dan diplomasinya dengan negara ASEAN untuk membangun kerja sama," katanya pula.

Sebelumnya rangkaian KTT ke-42 ASEAN telah berlangsung pada 6-11 Mei 2023. Puncak pertemuan tingkat kepala negara ASEAN dibuka Presiden RI Joko Widodo pada 10 Mei 2023 di Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: BKPM harapkan investor Jerman jadikan Indonesia hub pasar ASEAN
Baca juga: Mewujudkan asa jadi pemain kunci EV dunia lewat Keketuaan ASEAN

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023