Kepulauan Solomon (ANTARA News) - Gempa 8,0 pada skala Richter memicu tsunami, yang menewaskan sedikit-dikitnya lima orang di daerah terpencil kepulauan Solomon pada Rabu dan mengakibatkan pengungsian di Pasifik Selatan saat negara pulau itu mengeluarkan peringatan tsunami.

Gempa itu melanda 340 kilometer timur dari Kira Kira di Solomon, kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii saat mengeluarkan peringatan untuk Solomon dan negara lain Pasifik Selatan, termasuk Australia dan Selandia Baru. Badan tersebut kemudian membatalkan peringatan untuk daerah terpencil.

Tsunami setinggi 0,9 meter menghantam dekat kota Lata di pulau terpencil Santa Cruz, menyapu beberapa desa dan bandar udara utama kota itu, sementara orang lari ke tempat aman di ketinggian.

Lebih dari tigapuluh gempa susulan hingga 6,6 pada skala Richter mengguncang wilayah itu beberapa jam sesudah gempa tersebut, kata Survai Geologi Amerika Serikat.

Direktur keperawatan rumahsakit Lata, Agustinus Pilve, kepada televisi Selandia Baru menyatakan lima orang tewas, termasuk anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun dan korban mungkin lebih banyak, karena pejabat menuju ke setidak-tidaknya tiga desa, yang mungkin terkena.

"Mungkin desa lain di sepanjang pantai Santa Cruz terpengaruh," katanya.

Petugas bencana di ibukota Honiara kepada Perusahaan Penyiaran Kepulauan Solomon menyatakan percaya enam orang tewas dan lima desa rusak.

Komisaris Polisi Kepulauan Solomon John Lansley menyatakan terlalu dini menilai kerusakan atau jumlah korban dan mengatakan pihak berwenang berharap mengirim pesawat ke daerah itu pada Kamis untuk membantu menentukan tingkat kerusakan.

Lukas Taula, petugas perikanan di Lata, menyatakan menyaksikan tsunami itu datang dalam gelombang pasang kecil dan bukan sebagai gelombang besar.

"Kami melihat gelombang kecil datang, kemudian pergi, kemudian datang kembali. Gelombang itu mencapai terminal bandar udara," katanya Reuters melalui telepon.

Kerusakan terburuk dialami desa di sisi barat dari titik pelindung kota utama, katanya.

"Ada laporan bahwa beberapa masyarakat terhantam parah. Rumah mereka dirusak ombak," katanya.

Sekitar 5.000 orang tinggal di dan di sekitar kota itu, tapi daerah tersebut kosong akibat orang mengungsi ke dataran lebih tinggi, kata Taula.

Solomon, terletak di Cincin Api Pasifik, dilanda tsunami besar menyusul gempa 8.1 pada skala Richter pada 2007. Sedikit-dikitnya 50 orang tewas, puluhan lagi hilang serta lebih dari 13 desa hancur.

"Itu daerah sangat rentan terhadap gempa bumi," kata Jonathan Bathgate, ahli gempa di Geoscience Australia, "Kami melihat tujuh gempa 6 lebih pada skala Richter di wilayah tersebut sejak 31 Januari. Itu sangat aktif dalam sepekan belakangan."

Tanda awal adalah bahwa guncangan itu adalah dorongan, dengan gerakan vertikal di lempeng benua menghasilkan kemungkinan lebih besar akan tsunami, tambah Bathgate.

Pihak berwenang di Solomon, Fiji, Guam, dan tempat lain mendesak warganya ke tempat lebih tinggi sebelum Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mencabut peringatannya.

"Gempa itu akan menjadi sedikit lebih besar untuk membuat tsunami," kata Brian Shiro, ahli geofisika di pusat di Hawaii tersebut, demikian Reuters,

(B002/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013