Banyuwangi (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengemukakan dengan status baru ditetapkannya Ijen Geopark sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGGp) diharapkan menambah daya tarik wisata dan mendongkrak kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Sehingga dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat dan Jawa Timur pada umumnya," kata Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

Menurut dia, adanya pengakuan dari UNESCO maka seluruh situs geologi, budaya dan hayati yang dimiliki Taman Wisata Alam Gunung Ijen yang terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, itu nantinya akan dipromosikan langsung oleh UNESCO,.

Tentunya Ijen UGGp makin dikenal luas secara internasional dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata.

Selain itu, kata Khofifah, juga terbangun jejaring antar-UGGp akan membuka peluang kerja sama di berbagai bidang pendidikan, ekonomi, tenaga kerja, budaya dan lainnya. Dan tidak hanya di level nasional, namun juga di level global.

Peluang pendanaan, lanjut dia, juga menjadi semakin lebar karena keberadaan Ijen Geopark yang sudah menjadi anggota UGGp semakin dikenal luas di level global, dan membuka peluang investasi bagi para calon investor yang akan berinvestasi di Ijen.

"Khususnya komunitas ramah lingkungan, yang menjunjung tinggi budaya lokal dan mengikutsertakan masyarakat lokal dalam memberdayakan ekonomi," ujar Gubernur Khofifah.

Di sisi lain, kata dia, kesadaran masyarakat otomatis juga akan semakin meningkat untuk terus menjaga dan mengkonservasi bumi, budaya.

"Nilai-nilai pemberdayaan ekonomi masyarakat juga meningkat, karena dalam geopark mensyaratkan pelibatan masyarakat lokal secara aktif," kata dia.

Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada UNESCO atas penetapan Ijen Geopark menjadi anggota baru UGGp.

"Menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa, satu lagi objek wisata geologi di Jawa Timur dinobatkan sebagai UGGp," tutur Khofifah.

Kawasan wisata Gunung Ijen dinobatkan sebagai Unesco Global Geopark (UGGp) dilakukan dalam sidang tahunan di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu 24 Mei lalu.

Penyerahan sertifikat resmi kepada pengelola Ijen Geopark rencananya akan dilaksanakan pada September 2023 di Maroko.

Ijen Geopark dinyatakan lulus sidang Council UNESCO yang digelar di Provinsi Satun, Thailand, pada 5 September 2022 dengan nilai terbaik di antara geopark lain.

"Saat proses assessment Geopark Ijen memperoleh skor 873. Hingga saat ini capaian skor tersebut masih merupakan capaian tertinggi di antara aspiring UNESCO Global Geopark di Indonesia, yaitu Geopark Belitung dengan nilai skor 850, maupun Geopark Maros Pangkep dengan nilai skor 869," ujar Khofifah.

Geopark Ijen memperoleh tertinggi dari calon geopark lain di Indonesia dengan keunikan geologi, biologi, budaya serta fenomena alam api birunya. Dalam kawasan Gunung Ijen menjadikan Geopark Ijen menjadi pesona yang di akui dunia.

Gubernur Khofifah menambahkan, status yang sama sebenarnya juga pernah diraih Jatim untuk Geopark Gunung Sewu di wilayah Pacitan, Gunung Kidul dan Wonogiri pada 2016 dan sudah divalidasi kembali statusnya pada 2019.

"Jadi, di Jatim saat ini sudah ada dua geopark berstatus UNESCO Global Geopark. Untuk Ijen Geopark lebih istimewa karena wilayahnya 100 persen ada di Jatim. Ini tentunya menjadi kebanggaan bukan hanya masyarakat Jawa Timur, tapi juga Indonesia," kata Khofifah.

Baca juga: Situs geopark Indonesia masuk jaringan UNESCO mampu perkuat parekraf

Baca juga: Geopark Maros Pangkep ditetapkan jadi Global Geopark UNESCO

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023