“Menurut saya, seharusnya Ukraina dan Rusia mau berunding dan menghentikan pertempuran,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut dia, perang Rusia-Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut yang berimbas pada ekonomi global kian tak stabil.
Ia mengatakan konflik Rusia-Ukraina disinyalir menjadi penyebab resesi global tahun 2023 yang menyebabkan penurunan ekonomi berkepanjangan di seluruh dunia.
Menurut Dave, kedua negara harus membahas intensif perihal perdamaian dan tak perlu banyak pihak yang campur tangan karena kedaulatan kedua negara hingga saat ini masih diakui dunia.
Baca juga: Lavrov: Rusia dan AS ada di fase perang yang memanas
Baca juga: Menteri pertanian G-7 kutuk Rusia atas dampak perang terhadap pangan
Sementara itu, katanya, Indonesia yang menganut prinsip politik bebas aktif harus terus mendukung perdamaian dunia.
Dia mengakui Indonesia potensial terkena dampak resesi global. Dave menekankan Indonesia sebagai anggota PBB harus aktif menebarkan pesan perdamaian.
“Sebagai anggota PBB, Indonesia wajib menyerukan hal itu dan bisa proaktif menawarkan konsep-konsep perdamaian yang bisa diterima semua pihak sesuai dengan perjanjian dan hukum internasional,” harapnya.
Saat ini, kata dia, stabilitas perdagangan internasional akibat perang Rusia-Ukraina terganggu. Seluruh negara merasakan kurangnya pasokan dari sisi energi dan pangan. Rusia sebagai produsen minyak bumi dan gandum terbesar, serta kurangnya pasokan pangan dari Ukraina sebagai salah satu produsen gandum terbesar di dunia.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
