mengimbau masyarakat lebih peduli pada perawatan dan kesehatan kendaraannya,
Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mencatat penyumbang emisi tertinggi sampai saat ini adalah kendaraan bermotor dan terendah adalah rumah tangga.

"Hal inilah yang terus kita tangani dengan berbagai intervensi dan penguatan sosialisasi untuk sama-sama kita perhatikan dan sama-sama bertanggungjawab menjaga kesehatan udara," kata Dadang Basuki, Sekretaris DLH Kota Tangerang dalam kegiatan uji emisi di Masjid Raya Al Azhom, Senin.

Ia pun menyatakan, dalam uji emisi gratis ini juga merupakan rangkaian kegiatan akbar yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di delapan kota kabupaten penyangga ibu kota. Sedangkan untuk kuota dalam kegiatan ini, ialah 75 kendaraan bermotor maupun mobil.

"Jika ditemukan kendaraan yang tidak lulus uji emisi, petugas akan fokus pada sosialisasi, untuk pemilik kendaraan lebih peduli pada perawatan dan penggunaan kendaraan. Pasalnya, efek yang diberikan tak hanya pada kendaraan pribadi namun juga lingkungan luas," katanya.

Lanjutnya, uji emisi kendaraan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menekan laju pencemaran udara dari kendaraan bermotor. Dari pengujian ini, dapat diketahui kinerja mesin yang terdeteksi oleh monitor khusus, termasuk tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin.

Baca juga: DLH Tangerang gelar uji emisi gratis target 2.000 kendaraan bermotor
Baca juga: DKI gelar uji emisi gratis di Ragunan untuk perbaiki kualitas udara


Efisiensi pembakaran yang baik dipengaruhi oleh perawatan kendaraan secara berkala sehingga awet dan tahan lama, kemudian irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

Selain itu, penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan juga akan berdampak pada kualitas emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

"Dengan ini, di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini Pemkot Tangerang mengimbau masyarakat lebih peduli pada perawatan dan kesehatan kendaraannya, untuk kesehatan udara dan lingkungan Kota Tangerang yang lebih sehat lagi," imbaunya.

Sementara itu, Rozi salah seorang peserta uji emisi menuturkan bahwa kendaraan motor miliknya telah lulus uji emisi. Ini pun menjadi pengalaman pertamanya, melakukan uji emisi pada kendaraannya.

"Motor saya tahun lama, tahun 2007 tapi buat saya merawat mesin adalah hal penting. Merawat mesin awalnya buat kenyamanan dan keamanan saya berkendara, tapi ternyata berpengaruh juga untuk kesehatan udara lingkungan. Jadi ya ayo kita jaga," katanya.

Baca juga: Kemenko Marves sebut insentif kendaraan listrik untuk tekan emisi
Baca juga: Pemerintah klaim emisi mobil listrik lebih rendah meski pindah ke PLTU
Baca juga: DKI akui belum tilang kendaraan pelanggar baku emisi gas buang

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023