Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyelenggarakan kegiatan Jantra Tradisi Bali atau lomba olahraga tradisional sebagai salah satu upaya pelestarian olahraga tradisional nusantara.

"Ini sebagai salah satu upaya kami dalam melestarikan olahraga tradisional nusantara yang semakin hari semakin ditinggalkan oleh masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Senin.

Ia menjelaskan, olahraga tradisional merupakan salah satu budaya warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai luhur yang dapat ditanamkan dalam jiwa para pemain olahraga tersebut.

Oleh karena itu, Adi Arnawa berharap pelestarian olahraga tradisional tersebut tidak hanya dilaksanakan saat pelaksanaan lomba khusus seperti Jantra Tradisi Bali saja, tapi juga dilaksanakan dalam setiap event olahraga.

"Ini dapat dilaksanakan seperti dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, peringatan HUT lembaga atau sekolah dan pada kegiatan lainnya, untuk lebih mengenalkan dan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini kepada generasi muda," ungkap dia.

Ia mengatakan pihaknya sangat berkomitmen dalam melestarikan adat tradisi seni dan budaya bali dengan memprioritaskan kearifan lokal.

Menurutnya apa yang menjadi kearifan lokal maupun ciri khas daerah harus terus dibangkitkan dan dikembangkan salah satunya dengan menggali dan memperkenalkan permainan rakyat tradisional seperti Metembing, Macepetan, Mekering-keringan, Goak-goakan, Metanjung kepada generasi muda.

"Kegiatan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata, misalnya dalam pengembangan desa wisata tentunya perlu ditampilkan permainan rakyat setempat sebagai salah satu atraksi selain pementasan seni,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha mengungkapkan olahraga tradisional merupakan salah satu obyek pemajuan kebudayaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Selain olahraga tradisional, ada permainan rakyat yang juga merupakan salah satu obyek pemajuan kebudayaan yang patut dilestarikan.

Pada kegiatan itu pihaknya melombakan beberapa cabang olahraga tradisional, antara lain Megala-gala diikuti oleh 26 sekolah, Lari Balok diikuti oleh 15 sekolah, Lari Deduplak diikuti oleh 15 sekolah, Lari Terompah diikuti 21 sekolah, Tajog diikuti oleh 17 sekolah.

"Total peserta yang mengikuti Lomba Jantra Kabupaten Badung tahun 2023 ini ada sebanyak 32 sekolah SMP se-Badung, dengan total peserta 470 orang selama tiga hari pelaksanaan lomba," pungkas Gde Eka Sudarwitha.


Baca juga: Ketika "Indonesia Raya" bergema berkat olahraga tradisional Kamboja
Baca juga: Kalsel gelar pekan olahraga tradisional daerah diikuti 900 peserta
Baca juga: Pariwisata salah satu instrumen ampuh dalam pelestarian olahraga lokal
Baca juga: Festival olahraga tradisional meriahkan puncak Harjad Kalsel

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023