Wiraraja Industrial Park telah mampu meraup investasi senilai 800 juta dolar AS atau setara Rp12 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan peresmian Wiraraja Industrial Park akan mampu mendorong perekonomian serta mengukuhkan rantai pasok global.

Wiraraja Industrial Park saat ini telah mampu meraup investasi senilai 800 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp12 triliun dengan menciptakan lapangan kerja untuk sekitar 13.000 orang.

“Di samping itu, saat ini sedang dilakukan hilirisasi pasir silika di area industri ini, yang membutuhkan energi yang besar, perlindungan lingkungan yang baik, serta pasar yang baik,” kata Menko Airlangga melalui keterangan resminya, di Jakarta, Senin.

Hal itu ia sampaikan saat secara resmi Grand Opening of 6 Companies di Wiraraja Industrial Park yang berlokasi di kawasan Kabil, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Menko Airlangga menyampaikan tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di kawasan tersebut. Pembangunan PLTS itu telah diberikan fasilitas sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Selain itu, Indonesia juga sedang dalam pembicaraan dengan pihak Singapura untuk penggunaan dan ekspor energi ini ke Singapura. Hal ini diharapkan menjadi perubahan penting dalam sektor energi di Batam, terutama setelah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus di Nongsa,” ujar Menko Airlangga.

Menurutnya, saat ini Indonesia telah berhasil menjadi salah satu negara anggota G20 yang paling sukses dalam pemulihan ekonomi pasca COVID-19.

Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 yang tercatat 5,03 persen secara tahunan (yoy).

Selain itu, Menko Airlangga juga berharap agar Kepulauan Riau turut mengalami kebangkitan ekonomi yang sama dengan menargetkan pertumbuhan di sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau ditargetkan meningkat dari 800 ribu orang tahun lalu menjadi 2,9 juta orang pada tahun ini.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menambahkan, dalam upaya mengatasi inflasi, Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat inflasi dari 4,33 persen yoy, menjadi 4 persen yoy pada bulan Mei lalu.

Dengan adanya target inflasi tahun ini sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3 persen dengan toleransi plus minus 1 persen, maka bisa dikatakan telah tercapai.

“Sementara negara-negara lain masih berjuang melawan inflasi, Indonesia justru berhasil mengendalikan inflasi dengan baik,” katanya lagi.
Baca juga: PLN sediakan layanan listrik superpremium dukung industri di Batam
Baca juga: Menko Airlangga resmikan enam perusahaan baru di Batam


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023