Sydney (ANTARA) - Dua warga Australia yang dijatuhi hukuman mati di Vietnam telah menerima grasi berkat membaiknya hubungan diplomatik antara kedua negara, kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, setelah kunjungan resmi ke negara Asia Tenggara itu.

"Ada terobosan konkret dengan pemberian grasi terhadap dua warga negara kami. Australia sangat menyambut baik hal ini," ucap Albanese pada Senin (5/6).

"Sebagai perwakilan dari dua warga kami, kami sangat bersyukur dan berterima kasih Vietnam menyetujui permintaan grasi tersebut," kata sang perdana menteri, menambahkan.

Albanese tidak akan mengungkap lebih detail nama kedua warganya yang telah menerima grasi dengan alasan privasi. Keluarga mereka juga telah mengetahui tentang keputusan tersebut.

Akhir pekan kemarin, Albanese melakukan kunjungan ke Vietnam. Dia sana ia bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.

Menurut Albanese, kunjungan tersebut berdampak signifikan pada keputusan grasi untuk dua warganya.

Australia juga telah mengajukan negosiasi untuk Chau Van Kham (73), seorang pria Vietnam-Australia yang dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada tahun 2019 oleh pengadilan Vietnam yang memvonisnya bersalah atas tuduhan terorisme.
Baca juga: Vietnam penjarakan warga Australia karena terorisme

"Itu adalah kasus yang berbeda. Ini berkaitan dengan pemindahan tahanan internasional, dan kami berharap banyak dalam kasus itu. Kami akan serius menangani kasusnya," ungkap Albanese.

Dalam kunjungannya ke Vietnam, Albanese juga berdiskusi dengan PM Chinh terkait penguatan pertukaran informasi tentang pencucian uang dan pendanaan terorisme sebagai bagian dari kerja sama kedua negara.

Australia dan Vietnam bersiap untuk meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif.

Kedua negara juga sepakat untuk mengadakan dialog perdagangan tingkat menteri di masa mendatang.

Kedatangan Albanese ke Vietnam menjadi kunjungan pertama PM Australia dalam kurun waktu empat tahun. Kunjungan ini juga merupakan perjalanan pertamanya ke Vietnam setelah ia diangkat sebagai perdana menteri pada Mei 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vinfast Vietnam buka pusat litbang di Australia
Baca juga: Australia akan berikan 1,5 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Vietnam

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023