Dari 12 Kecamatan di Lombok Tengah, ada enam kecamatan yang mengalami kekeringan di 2023 ini
Praya, NTB (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, sebanyak enam kecamatan di daerah setempat sudah mulai mengalami kekeringan memasuki musim kemarau 2023.

"Dari 12 Kecamatan di Lombok Tengah, ada enam kecamatan yang mengalami kekeringan di 2023 ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan Ma'aruf di Praya, Selasa.

Enam kecamatan yang mulai mengalami kekeringan itu adalah Kecamatan Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria dan Kecamatan Jonggat.

"Enam wilayah itu jauh dari sumber mata air, sehingga lebih cepat mengalami kekeringan saat musim kemarau 2023," katanya.

Sedangkan untuk Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, Peringgarata, Praya dan Praya Tengah masih dalam kondisi aman, karena wilayah itu lebih dengan sumber air.

"Akibat musim kemarau ini debit air di Lombok Tengah mulai berkurang," katanya.

Ia mengatakan, meskipun debit air berkurang, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih.

"Bantuan air bersih telah kita siapkan, namun sampai awal Juni ini belum ada yang mengajukan permintaan," katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat, musim kemarau 2023 ini diprediksi lebih lama bila dibandingkan dengan musim kemarau 2022.

"Prediksi musim kemarau 2023 ini berlanjut hingga September, meskipun normalnya Oktober itu telah mulai hujan," kata Ridwan Ma'aruf .

Sebelumnya,Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, suhu dingin mulai memasuki wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menandakan musim kemarau mulai memasuki puncaknya di awal Juni 2023.

"Tanda musim kemarau mulai memasuki puncaknya di wilayah NTB,'' kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Ni Made Adi Purwaningsih.

BMKG juga menyatakan, di periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi kekeringan yang mungkin akan terjadi di beberapa waktu ke
depan.

"Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien," demikian Ni Made Adi Purwaningsih.

Baca juga: Warga Lombok Tengah keluhkan suplai air bersih minim

Baca juga: BMKG imbau waspadai dampak kekeringan meteorologis di NTB

Baca juga: Gempa Pulau Lombok sebabkan dampak kekeringan meningkat

Baca juga: ACT bersama BBMC akan bangun sumur atasi kekurangan air di Lombok

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023