Walau tak menutup kemungkinan untuk mengulangi peran sebagai Luke Skywalker, Hamill merasa tidak ada alasan yang cukup kuat untuk karakter tersebut kembali hadir mengisi cerita di waralaba.
"Mereka (waralaba/tim produksi) memiliki begitu banyak kisah untuk diceritakan, mereka tidak membutuhkan Luke lagi. Saya telah memiliki kesempatan untuk memerankannya, dan itu bagus. Tapi itu sudah cukup," kata Hamill, mengutip Variety yang disiarkan Senin (5/6) waktu setempat.
Baca juga: Mark Hamill jelaskan alasan keberadaannya di Star Wars telah usai
Hamill telah memainkan karakter Luke Skywalker sejak film pertama "Star Wars" yang dirilis pada 1977. Beberapa dekade kemudian, dia kembali dalam film "Star Wars: The Force Awakens" (2015) dan "Star Wars: The Last Jedi" (2017).
Film yang terakhir berakhir dengan kematian Luke, namun Hamill kembali sebagai Master Jedi yang telah menjadi satu dengan The Force di "The Rise of Skywalker" (2019).
Kemudian, Hamill juga memerankan karakter Luke dalam versi yang lebih muda melalui teknologi penangkapan gerak dan efek visual penghilang penuaan dalam "The Mandalorian" (2020) dan "The Book of Boba Fett" (2022).
Dalam wawancara kepada majalah Esquire pada Mei lalu, Hamill mengatakan dirinya telah menyadari peran ikoniknya akan berakhir setelah membaca skenario "The Last Jedi".
Mengamini pernyataan Hamill bahwa "Star Wars" memiliki banyak kisah lain untuk diceritakan, waralaba saat ini tengah mengembangkan sejumlah proyek serial televisi dan film baru.
Waralaba "Star Wars" akan meluncurkan serial "Ahsoka", "The Acolyte", dan "Skeleton Crew" di Disney+. Selain itu, ada pula film-film baru termasuk sekuel Rey Skywalker yang dibintangi oleh Daisy Ridley dan prekuel yang disutradarai oleh James Mangold tentang Jedi pertama.
Baca juga: Urutan sempurna nonton Star Wars versi Mark Hamill
Baca juga: Rayakan Hari Star Wars Internasional dengan saksikan 6 tayangan ini
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
