Kepala Kepala Pelatih Tim Boccia Indonesia Islahuzzaman Nur Yadin mengatakan di Phnom Penh Kamboja, Selasa, bahwa anak-anak asuhnya membutuhkan peningkatan rangking dunia di olahraga boccia untuk bisa ikut serta dalam kompetisi olahraga disabilitas tertinggi yakni paralimpiade.
Saat ini, tim boccia Indonesia sudah menyiapkan lima atlet yang ditargetkan untuk bisa bertanding di Paralimpiade Paris 2024. Namun untuk bisa berlaga di paralimpiade, para atlet boccia Indonesia harus mengikuti kompetisi boccia level internasional dan memenangkan sejumlah laga untuk bisa meningkatkan poin.
Sebagai syarat mengikuti paralimpiade, hanya atlet di peringkat 10 besar dunia yang bisa berpartisipasi.
"Poin lima anak ini rata-rata sudah rangking 12, 13. Karena yang diambil oleh paralimpik adalah rangking 10 besar," kata Islah.
Kepala pelatih boccia menyebut kelima atlet yang ditargetkan mengikuti paralimpiade adalah peraih emas ASEAN Para Games 2023 Muhammad Afrizal Syafa, dan Gischa Zayana.
Selain itu, Muhammad Bintang Satria Herlangga bersama Feilx Ardi Yudha untok nomor beregu putra, serta Handayani yang meraih perunggu di ASEAN Para Games 2023.
Untuk menambah poin di peringkat boccia dunia, tim Indonesia akan berkompetisi di Brasil pada Agustus mendatang, Bosowa, Asian Games di China, serta di Hong Kong.
"Untuk paralympic nanti mohohn doanya, biar bisa tryout untuk bisa meningkatkan poin doi paralympic," kata Islah.
Tim boccia Indonesia melampaui target emas yang dicanangkan yaitu satu emas, jadi mendapatkan dua emas di nomor individu putra BC1 dan individu putri BC2.
Selain emas, tim boccia Indonesia juga sudah mengantongi tiga perunggu yang dipersembahkan oleh Handayani di nomor individu putri BC1, Faris Sugiarta di individu putra BC4, dan all Indonesian final di nomor individu putra BC2 Felix Ardi Yudha.
Baca juga: Gischa lolos ke final boccia seusai kalahkan Kamboja di laga dramatis
Baca juga: Boccia lampaui target menyumbang dua emas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
