Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan ASEAN untuk Penanggulangan Bencana (AHA Centre) telah merespons dampak parah Topan Mocha terhadap warga di Myanmar.

“Per 2 Juni 2023, AHA Centre telah menyerahkan barang-barang bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak di Sittwe, Rathedaung, KyaukTaw, dan Ponnagyun,” kata Ketua ASEAN dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa.

Tim Tanggap Darurat dan Penilaian ASEAN (ASEAN-ERAT) juga telah menyelesaikan penilaian kebutuhan awal mereka di daerah yang terkena bencana di Myanmar pada 30 Mei 2023.

Dalam pernyataan disebutkan bahwa AHA Centre akan memobilisasi dua paket bantuan terakhir pada 16 dan 22 Juni 2023 melalui jalur laut.

Kiriman terakhir, yang terdiri dari barang-barang non pangan serta perlengkapan kebersihan air dan sanitasi, diharapkan tiba di Myanmar pada 20 dan 27 Juni 2023.

ASEAN juga telah memulai diskusi internal tentang kemungkinan dukungan ASEAN untuk fase pemulihan berdasarkan penilaian dari Tim ERAT ASEAN .

Gelombang pertama bantuan kemanusiaan ASEAN tiba di Myanmar pada 21 Mei 2023 dan merupakan salah satu bantuan darurat pertama yang diterima oleh masyarakat yang terdampak.

Bantuan yang dimobilisasi ke Myanmar dari gudang Sistem Logistik Darurat Bencana untuk ASEAN (DELSA) di Subang, Malaysia, termasuk barang-barang non makanan seperti peralatan dan perlengkapan tempat tinggal serta sanitasi dan kebersihan air dengan total nilai 1,64 juta dolar AS (sekitar Rp24,4 miliar).

“Bantuan kemanusiaan untuk korban Topan MOCHA mencerminkan solidaritas ASEAN kepada rakyat Myanmar,” demikian pernyataan Ketua ASEAN.

Baca juga: ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar
Baca juga: Banyak Muslim Rohingya tewas akibat Topan Mocha
Baca juga: IOM: terdampak Topan Mocha, pengungsi Rohingnya butuh bantuan


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023