Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan sebanyak delapan jenis perlengkapan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk Provinsi Riau.

Delapan jenis bantuan perlengkapan itu adalah berupa pompa induk 11 unit, pompa selang 22 unit, pompa jinjing 44 unit, selang berjumlah 231 unit. Berikutnya Nozel 88 unit, Y konektor 88 unit, perlengkapan alat perlindungan diri 220 paket dan fleksibel tank berkapasitas 5.000 liter air ada sebanyak 11 unit.  

"Satgas Karhutla Riau harus terus melakukan apel kesiapsiagaan secara rutin setiap minggu. Karena karhutla ini menjadi atensi langsung dari Presiden Jokowi sehingga perlu patroli secara rutin," kata Letjen TNI Suharyanto di Pekanbaru saat Rakor bersama persiapan pencegahan dan penanggulangan karhutla Riau, di Pekanbaru, Rabu.

Baca juga: Kepala BNPB ke Riau pimpin rakor penanganan karhutla

Selain itu Letjen TNI Suharyanto juga mengarahkan satgas untuk membiasakan memantau prediksi cuaca, titik-titik panas dan tinggi muka air tanah gambut berdasarkan informasi BMKG, BRIN, KLHK, dan BRGM.   

"Satgas harus mengidentifikasi kebutuhan dan pastikan kesiapan personel ketersediaan peralatan dan logistik operasi darat dan udara. Jika diperlukan segera minta dukungan pemerintah pusat," katanya.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan Pemprov Riau bersama forkopimda serta pihak-pihak yang terkait telah melaksanakan pemadaman disamping memiliki langkah-langkah penanganan untuk pengendalian karhutla yakni membentuk dan mengaktivasi posko Satgas karhutla.

"Posko Satgas karhutla dibentuk mulai dari tingkat provinsi, kabupaten hingga tingkat desa dan kelurahan khusus di daerah yang rawan bencana kebakaran hutan. Selain itu penggunaan dashboard Lancang Kuning Polda Riau. Di mana aplikasi ini sangat membantu dalam rangka untuk melakukan mendeteksi terhadap titik hotspot," katanya.

​​​​​​​Baca juga: BNPB waspadai musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2023

Langkah ketiga adalah mendeteksi dini dan menugaskan anggota Satgas karhutla untuk melakukan pengecekan lapangan di titik hotspot. Kemudian melakukan penanganan secara cepat dan tepat serta berupaya memadamkan api sedini mungkin agar tidak membesar dan meluas.

Langkah keempat melakukan patroli rutin dan mandiri secara terpadu serta sosialisasi kepada organisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Berikutnya menyiagakan seluruh sumberdaya manusia dan sarana prasarana karhutla seperti alat berat (excavator) 12 unit, mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, sekat kanal, embung, menara pemantau api dan lain-lain serta memastikan sarana prasarana tersebut berfungsi dengan baik," katanya.

Pemrov Riau bahkan menyiapkan anggaran rutin dan juga anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk pencegahan maupun penanggulangan kebakaran hutan lahan. Tetap berupaya meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan TNI dan Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat, adat, agama, akademisi, media massa dan juga relawan.

Apel kesiapsiagaan kebakaran dalam rangka mengantisipasi dan penanggulangan karhutla sudah dilaksanakan di semua daerah kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Upaya antisipasi karhutla juga pembasahan lahan gambut terutama di wilayah rawan kebakaran serta menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).  

Baca juga: BNPB: Perubahan iklim berpotensi picu kejadian bencana

Baca juga: BNPB: Petugas padamkan karhutla 26 hektare di Barito Selatan

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023