Sorong (ANTARA) - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mendukung upaya pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya Suku Moi di wilayah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
"Kami bentuk kelompok masyarakat perempuan untuk melatih mereka dalam pembuatan noken," kata Livelihood Officer YKAN Salomina Tjoe saat ditemui ANTARA di Desa Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Rabu.
Salomina mengemukakan bahwa noken, tas tradisional yang terbuat dari serat kayu, merupakan bagian dari budaya masyarakat Suku Moi yang harus dilestarikan.
Program pelatihan pembuatan noken, menurut dia, dilakukan agar keahlian membuat noken bisa diwariskan kepada kaum muda Suku Moi.
"Terutama kaum remaja putri, banyak di antara mereka yang tidak bisa menganyam noken," katanya.
Selain mengadakan pelatihan menganyam noken, YKAN membantu pembentukan kelompok perempuan Suku Moi untuk memproduksi sambal ikan dan keripik pisang.
Angganita Kalami (49), seorang warga Suku Moi, senang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan pembuatan noken serta bergabung dengan kelompok usaha produksi sambal dan keripik pisang.
"Kalau anak (sapaan orang tua kepada anak muda di Papua) tanya saya, saya baru bisa sedikit, tapi kalau mama saya itu sudah hebat (buat noken). Jadi sempat terputus budayanya," kata Angganita.
Setelah mengikuti pelatihan pembuatan noken serta produksi sambal ikan dan keripik pisang, perempuan Suku Moi bisa mulai membangun usaha rumahan untuk menambah pemasukan keluarga.
Satu noken dapat dijual dengan harga Rp150 ribu hingga Rp500 ribu sesuai dengan motif dan ukuran. Keripik pisang dan sambal ikan bisa dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kemasan.
Noken, sambal ikan, dan keripik pisang buatan kelompok perempuan Suku Moi dijual di stan usaha masyarakat dalam Festival Egek yang berlangsung 5 sampai 8 Juni 2023 di Desa Malaumkarta.
Kelompok usaha tersebut masih menunggu pengurusan perizinan selesai untuk memasarkan produk mereka kepada masyarakat umum.
Baca juga:
Kemendikbudristek dukung upaya pemajuan budaya Suku Moi
Festival Egek komitmen pemerintah lestarikan budaya Suku Moi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023