Kano, Nigeria (ANTARANews) - Tiga dokter yang dibunuh dalam serangan dengan pisau di Nigeria timurlaut pada Minggu adalah warga Korea Utara, kata polisi dan pemerintah daerah, setelah sebelumnya terjadi kesimpangsiuran mengenai kewarganegaraan korban.

"Ketiga orang itu berasal dari Korea Utara, bukan dari Korea Selatan," kata kepala kepolisian daerah Yobe, Sanusi Rufa`i, kepada AFP mengenai serangan itu, yang terjadi di daerah bergolak Potiskum.

"Mereka adalah dokter-dokter yang bekerja di Potiskum untuk pemerintah negara bagian," tambahnya.

Abdullahi Bego, juru bicara gubernur wilayah Yobe, juga mengidentifikasi korban-korban itu sebagai warga Korea Utara dan mengatakan, mereka berada di Nigeria sebagai bagian dari perjanjian kerja sama yang ditandatangani sekitar lima tahun lalu.

Menurut polisi, orang-orang yang bersenjatakan pisau menggorok leher ketiga dokter itu dalam serangan menjelang fajar, dalam pembunuhan terakhir semacam itu dalam beberapa bulan ini.

Polisi sebelumnya mengidentifikasi korban sebagai orang China, kemudian Korea Selatan, sebelum akhirnya mengatakan bahwa mereka berasal dari Korea Utara.

Para pejabat Kedutaan Besar Korea Utara belum bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai serangan itu.

Pada November, orang-orang bersenjata menembak mati dua pekerja bangunan China di negara bagian berdekatan Borno, yang merupakan markas kelompok garis keras Boko Haram.

Tiga orang lain China juga dibunuh dalam serangan-serangan terpisah di daerah itu.

Sejumlah orang Nigeria juga menjadi korban gorok leher di kawasan tersebut dalam beberapa bulan ini.

Meski belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab, serangan-serangan itu sama dengan yang dilakukan oleh Boko Haram sebelumnya terhadap warga asing.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013