Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi komitmen Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dalam upaya memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di wilayahnya.

"Saya sangat menghargai sekali komitmen Dato Seri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama PM Anwar Ibrahim usai pertemuan di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Kamis.

Seperti dipantau melalui kanal YouTube stasiun televisi Buletin TV3 Malaysia di Jakarta, Kamis, Jokowi juga mengapresiasi upaya Anwar Ibrahim untuk memperkuat upaya penegakan hukum yang adil bagi PMI di Malaysia.

"Juga, saya dan Pak Anwar sepakat untuk membentuk mekanisme khusus bilateral untuk menyelesaikan masalah-masalah pekerja migran Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Ratusan murid dan WNI sambut Presiden Jokowi di Kuala Lumpur

Selain itu, Jokowi juga mendorong segera diwujudkan pusat pembelajaran masyarakat (community learning center) di Semenanjung Malaya.

"Dan juga WNI yang ada di depo imigrasi bisa segera dipulangkan serta one channel system harus dioptimalkan," kata Jokowi.

Kedatangan Jokowi ke Malaysia menjadi kunjungan balasan setelah Anwar Ibrahim menyambangi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 9 Januari 2023.

Berbagai kesepakatan maupun nota kesepahaman antara kedua negara yang dicapai dalam kunjungan Jokowi ke Malaysia itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan Anwar Ibrahim ke Indonesia pada Januari lalu.

Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan temui PM Anwar Ibrahim serta Raja Malaysia

Dalam kesempatan yang sama, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dia tidak menganggap kedatangan Jokowi sebagai lawatan kerja antara dua pemimpin negara semata.

"Karena saya anggap Presiden Jokowi sebagai sahabat yang sejati dan perundingan kami itu perundingan keluarga, perundingan sahabat. Ini terbukti dengan peningkatan kerja sama dan kesepahaman dalam masa yang singkat ini luar biasa," ujar Anwar.

Baca juga: Jokowi harap negosiasi perbatasan RI-Malaysia selesai di eranya

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023