Jakarta (ANTARA) - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan dukungan terhadap peningkatan standar keamanan pangan guna meningkatkan ketahanan pangan, baik di Indonesia maupun kawasan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.

Menurut dia, Organisasi Pangan Dunia (FAO) menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari hasil produksi makanan terbuang percuma, sementara di sisi lain terdapat kelangkaan pangan akibat perubahan iklim.

Indeks Risiko Iklim pada tahun 2019 mengidentifikasi tiga negara ASEAN yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, yaitu Myanmar, Filipina, dan Thailand, bahkan ASEAN berkontribusi sebesar 8 persen pada total emisi global, kata Arsjad Rasjid melalui keterangannya di Jakarta, Kamis .

"ASEAN perlu melakukan upaya bersama guna meningkatkan standar keamanan pangan, mempromosikan sistem pangan yang berkelanjutan, dan menghindari adanya ancaman perubahan iklim yang mengancam ketahanan pangan kita," katanya.

Hari Keamanan Pangan Sedunia yang diperingati setiap 7 Juni dan ditetapkan oleh PBB pada 2018, tambahnya, berfungsi sebagai wadah krusial untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung pentingnya keamanan pangan di seluruh dunia.

Untuk itu, menurut dia, diperlukan upaya memajukan langkah-langkah yang mencegah, mendeteksi, mengelola risiko bawaan makanan untuk menjaga kesehatan masyarakat, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga: Akademisi IPB: Indonesia perlu ajak ASEAN tingkatkan pangan lokal
Baca juga: ASEAN bahas ancaman krisis pangan


Terkait hal itu, Arsjad menyatakan bahwa ASEAN-BAC secara aktif mempromosikan inisiatif yang memperkuat ketahanan dan keamanan pangan, seperti mendorong investasi di bidang pertanian, memajukan adopsi teknologi di industri pangan, dan mendorong inovasi di seluruh rantai nilai.

Sesuai Tema Hari Keamanan Pangan Sedunia 2023, yaitu "Food Standard, Save Lives", tambahnya, sangat penting untuk pemenuhan standar pangan guna menjaga kesejahteraan.

"Standar pangan kuat dapat menjamin pangan berkualitas yang mendukung kualitas hidup," katanya.

Untuk itu, katanya,  komitmen dan tanggung jawab bersama dari pemerintah, pelaku bisnis, produsen, dan konsumen menjadi kunci dalam memastikan kepatuhan  standar pangan yang berkualitas.

Arsjad menegaskan ASEAN-BAC akan berperan dalam menyelaraskan regulasi standar pangan di ASEAN melalui kerja sama erat dengan negara-negara anggota.

Sementara itu ASEAN-BAC Food Security Policy Manager Arif Rachmat  menjelaskan kerangka kebijakan yang komprehensif akan menjadi penting dalam menangani keamanan pangan dan pengawasan kualitas pangan di seluruh rantai pasokan.

Melalui penguatan standar pangan, ujarnya, ASEAN-BAC berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan, mendukung pertanian berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang mendukung investasi, dan inovasi di sektor pangan.



 

Pewarta: Subagyo
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023