London (ANTARA) - Bursa saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (8/6/2023), memperpanjang kerugian untuk hari kedua beruntun, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,32 persen atau 24,60 poin menjadi 7.599,74 poin.

Indeks FTSE 100 tergelincir 0,05 persen atau 3,76 poin menjadi 7.624,34 poin pada Rabu (7/6/2023), setelah terdongkrak 0,37 persen atau 28,11 poin menjadi 7.628,10 poin pada Selasa (6/6/2023), dan terkikis 0,10 persen atau 7,29 poin menjadi 7.599,99 poin pada Senin (5/6/2023).

Saham Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika, Ferguson PLC yang terperosok 2,02 persen; serta perusahaan operator jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC jatuh 1,88 persen.

Sementara itu, saham Hargreaves Lansdown PLC, sebuah perusahaan jasa keuangan Inggris yang menjual dana dan saham serta produk terkait kepada investor ritel di Inggris Raya, melonjak 3,10 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan taruhan olahraga dan perjudian internasional Entain PLC, sebelumnya bernama GVC Holdings, yang terkerek 1,41 persen; serta saham perusahaan farmasi multinasional Inggris yang memproduksi obat generik tanpa merek dan berlisensi, Hikma Pharmaceuticals PLC menguat 1,38 persen.


Baca juga: Saham Inggris dibuka naik didorong sektor pertambangan dan energi
Baca juga: Saham Inggris ditutup melemah, indeks FTSE 100 tergelincir 0,05 persen
Baca juga: Saham Inggris dibuka turun karena data perdagangan China lemah


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023