Waingapu terintegrasi, jadi semua konsep budi daya itu pendekatan keekonomian dari hulu ke hilir ada
Batam (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengungkapkan, proyek tambak budi daya udang terintegrasi di Waingapu, Nusa Tenggara Timur menggunakan anggaran sebesar Rp7,5 triliun.

"Rp7,5 triliun. Sudah disetujui. Ini sudah oke," ujar pria yang kerap dipanggil Tebe saat ditemui di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.

Setelah anggaran disetujui, lanjut dia, pemenang tender infrastruktur akan dilaporkan ke Kementerian Keuangan untuk selanjutnya dilakukan pelelangan.

Di tambak Waingapu, diperkirakan akan dibangun sebanyak 3.000 an petak tambak dengan luas lahan 1.800 hektar.

Tambak budi daya udang vaname ini rencananya akan terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga mampu memangkas biaya distribusi.

"Waingapu terintegrasi, jadi semua konsep budi daya itu pendekatan keekonomian dari hulu ke hilir ada, 1.800 itu tidak hanya untuk on farm saja tetapi ada juga untuk di hulunya ada untuk pembenihan, pakan, kemudian di hilir ada pabrik es, cold storage-nya, pabrik styrofoam, dan fasilitas pendukung lainnya," imbuhnya.

Sementara untuk off taker, KKP akan memanfaatkan jejaring serta mengajak swasta untuk memanfaatkan hasil produksi sehingga produksi dapat terserap dengan efektif.

Dari sisi infrastruktur, Tebe mengakui bahwa sudah ada peminat untuk elektrifikasi.

"Di sana kan butuh listrik, listrik juga sudah banyak peminat karena konsepnya jelas. Sumber anggaran kelihatan jadi sudah tidak menjadi persoalan," tutupnya.

Tebe berharap proyek percontohan ini dapat dicontoh oleh swasta dan masyarakat secara luas.

Ke depannya, juga diproyeksikan bakal menghasilkan efek berganda, salah satunya dari sisi tenaga kerja yang berpotensi menyerap kurang lebih 5.000 tenaga kerja.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, siap memulai proyek tambak budi daya udang berbasis terintegrasi di Waingapu, Nusa Tenggara Timur dengan lahan seluas 1.800 hektare pada 2023.

Ia menuturkan, dengan luas lahan tersebut akan mampu menghasilkan produksi udang secara maksimal sebesar 100.000 ton per tahun.


Baca juga: KKP mulai proyek tambak udang terintegrasi di NTT tahun ini
Baca juga: Trenggono fokus kejar target 2 juta ton produksi udang pada 2024
Baca juga: Menteri KP panen udang vaname di tambak udang terbesar di Indonesia

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023