"Keberadaan 4.000 m² lahan tersebut adalah kewajiban dari pengembang. Dan saat ini lahan ditempati oleh Sudin Bina Marga Jakarta Barat," ungkap Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat, Indra Patrianto usai lakukan peninjauan lahan, Jumat.
Ia mengatakan, bagian depan lahan sudah dipagari oleh seng, sedangkan bagian belakang dan kiri kanan lahan masih tertutup tembok gedung lain.
"Untuk itu demi mengamankan aset, dalam waktu dekat ini sekeliling lahan akan dilakukan pemagaran secara permanen dengan ditembok. Senin depan akan dirapatkan. Selanjutnya usai dipagar, tahun depan akan dianggarkan untuk pembangunan gedung kantor dan gudang alat berat," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Barat, Darwin Ali menuturkan lahan yang luasnya 4.000 meter persegi sudah mereka tempati sejak awal Januari 2023.
"Lahan tersebut kami gunakan sebagai tempat penyimpanan alat berat dan parkir kendaraan dinas operasional. Kemudian sebagian lahan dibangun ukuran kecil untuk tempat penyimpanan material, seperti semen, aspal, alat kerja dan lain sebagainya," ungkap Darwin.
Ia mengatakan lahan tersebut akan dipagar terlebih dahulu, lalu tahun depan akan dianggarkan untuk pembangunan kantor dan gudangnya.
"Untuk tahap awal agar aman dilakukan pemagaran secara permanen terlebih dahulu. Selanjutnya tahun depan akan kami anggarkan untuk pembangunan gedung kantor dan gudang," kata dia.
Baca juga: Pembentukan Pansus Aset DKI pernah diusulkan DPRD
Baca juga: Pemprov DKI belum tertibkan aset tetap fasos dan fasum
Baca juga: DKI terima 162 sertifikat aset berasal dari 225 hektare bidang tanah
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
