New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menjelang data inflasi utama minggu depan dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan memberi petunjuk tentang arah kebijakan bank sentral ke depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terdongkrak 43,17 poin atau 0,13 persen, menjadi menetap di 33.876,78 poin. Indeks S&P 500 bertambah 4,93 poin atau 0,11 persen, menjadi berakhir di 4.298,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 20,62 poin atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 13.259,14 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan material, energi dan utilitas memimpin penurunan masing-masing kehilangan 0,82 persen, 0,58 persen dan 0,58 persen. Sementara itu, sektor teknologi dan konsumer non-primer memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,46 persen dan 0,44 persen.

Saham-saham AS sedikit menguat pada Jumat (9/6/2023) dengan indeks S&P 500 bertahan pada status bull-market yang baru dicetak dan menyentuh level 4.300 untuk pertama kalinya sejak Agustus 2022.

Baca juga: Wall St ditutup menguat di tengah perdebatan langkah Fed selanjutnya

Reli di saham teknologi besar berlanjut dan mendorong Komposit Nasdaq ke rekor kenaikan mingguan terpanjang sejak 2019. Saham Tesla, yang melonjak sepanjang minggu, memperpanjang relinya setelah General Motors (GM) bergabung dengan Ford dalam menyetujui penggunaan jaringan pengisian daya kendaraan listriknya.

Sementara itu, saham Nvidia dan Advanced Micro Devices melonjak berkat antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan.

"Sulit untuk mengadakan reli yang bagus di Nasdaq tanpa kabar baik untuk salah satu raksasa teknologi mega-cap. Tesla telah melakukannya lagi, kali ini bermitra dengan GM, bergabung dengan Ford dalam menggunakan jaringan pengisian daya mereka," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

​​​​​​
Setelah tekanan yang sulit ke wilayah bull-market, saham AS secara bertahap naik di tengah beberapa berita perusahaan dan setelah laporan pekerjaan Kanada yang lemah membantu mendorong imbal hasil obligasi global lebih rendah.

Dengan S&P 500 memasuki wilayah pasar bullish Kamis (8/6/2023) banyak pedagang akan mengamati dengan seksama untuk melihat apakah harga bisa tetap bullish, kata Moya pada Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Wall St ditutup beragam di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga Fed

S&P 500 merangkak naik lebih jauh ke wilayah bull-market pada Jumat (9/6/2023), dengan beberapa investor menyambut pencapaian tersebut setelah secara teknis keluar dari wilayah bear-market sementara yang lain berhati-hati tentang momentum pasar.

"S&P 500 telah reli 20 persen dari level terendah Oktober 2022 baru-baru ini, mendorong beberapa berita utama yang menyatakan bahwa kita sekarang berada di pasar bullish baru.

Sementara banyak investor percaya bahwa melewati tonggak sejarah ini menempatkan pasar di wilayah bullish, masih mungkin kita melihat reli bear market -- periode kenaikan kuat yang terjadi di tengah bear market," menurut analisis yang diterbitkan oleh UBS Global Wealth Management pada Jumat (9/6/2023).

"Sampai pasar mencapai level tertinggi baru sepanjang masa, tidak mungkin untuk mengetahui apakah pasar bearish - titik terendah terakhir dari siklus pasar - ada di belakang kita," kata UBS Global Wealth Management. "Jadi, kami menyarankan investor untuk tidak berasumsi bahwa kenaikan ekuitas baru-baru ini dapat memperoleh momentum."

Kurangnya data langsung untuk mendorong pasar, Jumat (9/6/2023) relatif sepi. Investor sekarang menunggu angka indeks harga konsumen dan keputusan kebijakan dari Federal Reserve minggu depan, dengan banyak yang percaya akan ada lebih banyak volatilitas minggu depan.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023