Batam (ANTARA) - Satgas Stunting Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan bantuan protein hewani berupa telur ayam untuk anak berisiko stunting di provinsi itu.

Koordinator Program Manager Satgas Stunting Provinsi Kepri Aditya Wira Pramono di Batam, Sabtu, mengatakan anak berisiko stunting diminta mengonsumsi minimal dua butir telur ayam setiap hari.

"Imbauan kami kepada masyarakat agar lebih peduli degan lingkungan sekitarnya, ketika misalnya ada anak mengalami risiko stunting atau kurus, itu coba kita bantu dengan sedikit bantuan seperti protein hewani minimal telur ayam dua butir per hari," kata Aditya.

Baca juga: Deputi BKKBN : Angka stunting di Kepri terendah keempat se-Indonesia

Ia menjelaskan hal tersebut sebagai upaya dalam menekan angka stunting di Provinsi Kepri yang saat ini masih 15,4 persen.

"Kalau penurunan angka stunting di Kepri cukup pesat. Pada 2021 angka stunting di Kepri berada di posisi 4 terendah secara nasional. Sekarang peringkatnya juga masih sama, tetapi angkanya semakin turun dari 17,5 persen menjadi 15,4 persen," ujar dia.

Baca juga: Deputi BKKBN: Kepri miliki bapak asuh stunting terbanyak di Indonesia

Ia menyampaikan bahwa dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, Kabupaten Natuna mengalami sedikit kenaikan angka stunting dari 17,8 menjadi 18 persen.

"Kalau untuk prioritas penanganan, seluruh kepala daerah menjadikan tempatnya prioritas, apalagi tahun ini dari tujuh kabupaten/kota, ada satu kabupaten yang angkanya sedikit naik, tetapi tidak signifikan. Tetap akan kita genjot untuk nutrisi anak yang stunting," kata Aditya.

Baca juga: Kepri miliki 280 pasang Duta Genre untuk cegah stunting

Meskipun ada perbedaan dalam angka stunting di setiap daerah, menurut dia, upaya penanganan yang dilakukan oleh Tim Satgas Stunting tetap sama.

"Kalau untuk di Batam itu kita terbantu karena banyak perusahaan, kita mengajak pengusaha memberikan CSR dalam membantu penanganan stunting. Sementara di Natuna, kita minta bantuan CSR dari beberapa pihak seperti Bank Riau Kepri, Baznas, dan dinas-dinas. Kalau dibandingkan dengan kota besar lainnya, agak sedikit terkendala di Natuna," ujar dia.

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023