Jakarta (ANTARA) - Unit musik indie Efek Rumah Kaca (ERK) akan menerapkan pendekatan berbeda kala memainkan sebuah set panjang dengan durasi minimal 150 menit dari seluruh lagu di album "Rimpang" untuk kali pertama secara live di Stadion Tennis Indoor Jakarta, Kamis, 27 Juli mendatang.

"Rimpang" adalah album penuh keempat dari kelompok musik yang beranggotakan Cholil Mahmud (vokal), Poppie Airil (bass), Akbar Bagus Sudibyo (drums), dan Reza Ryan (gitar). Dirilis pada 27 Januari 2023, album ini berisi 10 lagu yang digarap dengan pendekatan yang lebih kompleks tapi segar.

"Dalam pola kerja kami, menggarap lagu di studio selalu memiliki kebebasan teknis yang luar biasa lebar. Kadang, tidak pernah berpikir dulu bagaimana memainkannya di atas panggung karena pendekatan artistik yang berbeda. Rekaman ya rekaman, main live ya main live," jelas gitaris Reza melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (9/6).

Baca juga: Plainsong Live siapkan konser album "Rimpang" milik Efek Rumah Kaca

Reza menambahkan bahwa membutuhkan waktu untuk mempersiapkan semua lagu agar bisa dimainkan. Menurutnya, ada beberapa elemen yang perlu disesuaikan atau dengan pendekatan suara dan aransemen yang berbeda.

Sementara pemain bass Poppie Airil mengatakan lewat konser nanti, ERK ingin menjalarkan ide dan membawa pengalaman yang terekam baik untuk semua orang yang hadir.

ERK akan tampil bersama beberapa musisi tambahan yang sudah bermain bersama selama beberapa tahun terakhir yaitu Agustinus Panji Mahardika, Cempaka Surakusumah, Gracia Andrea, Irma Hidayana, Muhammad Asranur, dan Nastasha Abigail.

ERK berkolaborasi dengan Plainsong Live, promotor asal Jakarta yang dikenal luas karena festival penuh kesenangan Joyland Festival, untuk mengerjakan pertunjukan "Rimpang". 

Sementara itu vokalis ERK, Cholil Mahmud, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Plainsong Live merupakan hal menyenangkan karena kedekatan yang terjalin dengan pihak-pihak dalam upaya merepresentasikan album dengan baik.

"Sudah sama-sama kenal, jadi keinginan masing-masing juga bisa dikejar dengan mudah. Yang paling penting, bagi Efek Rumah Kaca, materi album 'Rimpang' perlu dipresentasikan dengan baik supaya pesan yang dikandungnya juga sampai pada publik,” katanya.

Baca juga: Sambut Hari Musik Nasional dengan meriahnya rilisan musik lokal

ERK memang belum merilis album penuh sejak "Sinestesia" menyapa penggemarnya atau yang akrab disapa Penerka, pada akhir tahun 2015. Kelompok ini sempat menelurkan mini album "Jalan Enam Tiga" pada 2020 lalu.

Sejak itu, perlahan kuartet ini mengumpulkan materi lagu, mengaransemen, membongkar ulang, hingga menyelesaikan proses rekaman sepuluh lagu di dalam "Rimpang."

"Rimpang" merupakan salah satu judul lagu di album ini yang dianggap paling tepat untuk mewakili pesan ERK. Terinspirasi dari teori rhizome oleh Deleuze dan Guattari, "Rimpang" merupakan gambaran tentang betapa harapan-harapan, baik yang kecil maupun besar, muncul secara acak, tak linier, tanpa hirarki, dan dalam berbagai situasi, serta menjalar secara diam-diam.

ERK juga tidak sendirian dalam menggarap album "Rimpang" karena turut menggamit sejumlah seniman seperti Suraa dalam nomor "Fun Kaya Fun, serta jagoan hip-hop Morgue Vanguard pada lagu "Bersemi Sekebun".

Pertunjukan Rimpang direncanakan menampung penonton pada ruangan berkapasitas 4.000 orang. Calon penonton kini hanya tinggal bisa memilih kelas tipe Festival (Rp 388.000,-), Tribune B (Rp 358.000,-), Tribune C (Rp 298.000,-) di www.plainsonglive.id/erk. Kelas lain sudah habis terjual dan tidak tersedia lagi.

Baca juga: Bertema kritik-otokritik, Efek Rumah Kaca rilis album keempat

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023