Untuk di Minahasa, tanah longsor terjadi di Perumahan Citraland Pineleng. Sedangkan di Manado di Kelurahan Tingkulu, Paal dua Ronomut, Singkil dan Kombos."
Manado (ANTARA News) - Tercatat 14 orang tewas akibat bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi di Sulawesi Utara, Minggu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung di Manado Minggu mengatakan korban meninggal tersebut masing-masing enam terjadi di Kabupaten Minahasa dan delapan di Kota Manado.

"Untuk di Minahasa, tanah longsor terjadi di Perumahan Citraland Pineleng. Sedangkan di Manado di Kelurahan Tingkulu, Paal dua Ronomut, Singkil dan Kombos," kata Hoyke.

Hoyke Makarawung menambahkan, selain itu akibat bencana tersebut sekitar 1.700 jiwa harus mengungsi.

Warga tersebut antara lain mengungsi di gereja, masjid maupun rumah-rumah keluarga.

Beberapa langkah telah dilakukan terkait dengan bencana itu, seperti melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota di daerah itu.

Bersama TNI, Polri dan instansi terkait lain, pihaknya juga telah mengirim sejumlah tenaga ke lokasi-lokasi bencana untuk membantu warga.

"Dinas Sosial juga telah memberikan bantuan untuk korban, seperti selimut, matras, minuman mineral, makanan siap saji serta tenda dan lainnya," katanya.

Makarawung mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca akhir-akhir ini di daerah itu.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti di lereng perbukitan maupun bantaran sungai, untuk waspada dan melakukan langkah antisipasi jika terjadi hujan terus menerus.

Sebelumnya sejak Sabtu (16/2) hingga Minggu (17/2), Kota Manado dan sekitarnya terus diguyur hujan.  (J009/KWR)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013