Meski demikian sejauh ini nilai tukar rupiah masih dalam posisi yang stabil...
Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Senin pagi turun enam poin menjadi Rp9.675 per dolar AS dari posisi sebelumnya, Rp9.669 per dolar AS.

"Apresiasi dolar AS terjadi setelah nilai tukar euro melemah setelah pengumuman turunnya PDB di Eropa dan beberapa negara kawasan lain. Kondisi itu menjadi salah satu faktor rupiah tertekan," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada.

Menurut Reza, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga masih terimbas neraca perdagangan Indonesia pada kuartal empat 2012 yang defisit.

Defisit neraca perdagangan Indonesia, lanjut dia, membuat pasar khawatir terhadap kemampuan Indonesia untuk membiayai kebutuhan dolar AS.

Sementara di sisi lain, nilai dolar AS menguat setelah klaim penurunan pengangguran AS dan komentar pro-moneter ketat dari salah satu petinggi Bank Sentral AS atau The Fed.

"Meski demikian sejauh ini nilai tukar rupiah masih dalam posisi yang stabil, fluktuasinya juga masih terjaga seiring intervensi Bank Indonesia ke pasar," kata dia.

Pengamat Pasar uang Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, memperkirakan, kurs rupiah masih akan bergerak di kisaran antara Rp9.670 per dolar AS dan Rp9.690 per dolar AS.

(KR-ZMF)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013