Bandung (ANTARA News) - Rapat Anggota Tahunan KONI Pusat yang berakhir di Bandung, Kamis, sepakat untuk menerima sepuluh cabang olahraga sebagai anggota yang baru, yaitu arung jeram, jet sport, bola tangan, woodball, equestrian, kabaddi, rugbi, barongsai, muay thai dan gateball.

Namun cabang olahraga vovinam yang pernah dipertandingkan di SEA Games 2011 di Palembang dan Jakarta ditolak sebagai anggota KONI yang baru dengan alasan belum memenuhi syarat administrasi.

Keputusan rapat untuk menerima sepuluh cabang yang baru tersebut sempat mengundang protes keras dari Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) dengan alasan pengambilan suara dinilai tidak sah karena tidak sesuai dengan kuorum.

Penolakan Pordasi tersebut tidak lepas dari diterimanya equestrian sebagai anggota yang baru karena cabang tersebut sebelumnya berada di bawah Pordasi.

Setelah berdebat cukup panjang dan menimbulkan pro-kontrak dari peserta rapat yang dipimpin Ketua KONI Pusat Tono Suratman, wakil dari Pordasi tidak berbuat banyak karena keputusan tersebut sudah ditetapkan dalam rapat komisi sebelumnya dan tidak bisa diubah.

Dengan diterimanya sepuluh anggota baru tersebut, anggota KONI Pusat akan bertambah menjadi total 94 anggota, yaitu 33 KONI Daerah serta 61 induk organisasi dan organisasi fungsional.

Yuni Amalia, Ketua Harian Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) yang hadir dalam rapat tersebut menyatakan kegembiraannya dengan keputusan tersebut karena mereka telah berjuang cukup lama agar diakui sebagai anggota KONI Pusat.

"Meski sudah sejak 1990-an sering mengadakan kegiatan, kami mulai berjuang untuk menjadi anggota KONI secara intensif sejak 2007 lalu. Sekarang kami sudah memiliki anggota dari 18 daerah," katanya.

Yuni mengakui bahwa arung jeram belum bisa dipertandingkan di PON 2016 mendatang, tapi mereka secara teratur selalu mengadakan kejuaraan nasional.

"FAJI akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia pada 2015 mendatang di Sungai Citarik Jawa Barat," katanya menambahkan.

Selain menerima sepuluh anggota baru, rapat tersebut akhirnya juga setuju membentuk Kelompok Kerja (Pokja) dengan tugas untuk mengamendemen undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dengan tujuan menggabungkan kembali KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Wacana penggabungan kembali KONI dan KOI tersebut sempat ditolak untuk dibahas pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) sehari sebelumnya, tapi dimunculkan kembali dalam rapat untuk dibahas dalam Musornaslub berikutnya.

Tono Suratman saat menutup rapat menegaskan bahwa apa pun hasil yang ditetapkan, baik dalam Musornaslub maupun Rapat Anggota Tahunan merupakan dalam kerangka untuk memajukan olahraga nasional.

"Selanjutkan akan berpulang kepada diri masing-masing bagaimana untuk merealisasikan rencana tersebut," kata Tono.

"Saya sungguh berharap, segala dinamika yang terjadi selama rapat, tidak mengurangi esensi dari sasaran olahraga Indonesia, yaitu kembali menjadi juara umum di SEA Games mendatang," kata pensiunan jendral berbintang dua tersebut.

(ANT)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013