Kalau hingga lebih dari enam jam anak tidak buang air kecil ini menandakan dia sudah dehidrasi
Jakarta (ANTARA News) - Anak-anak lebih berisiko mengalami dehidrasi ringan dibandingkan dengan orang dewasa, kata dokter spesialis gastroenterology anak FKUI-RSCM, dr. Muzal Kadim, Sp.A(K).

"Rasa haus pada anak-anak belum tercipta dengan sempurna sebagaimana orang dewasa, selain itu bila anak sudah asyik bermain mereka lupa minum," kata Muzal di Jakarta, Sabtu.

Sistem pembuangan sisa-sisa metabolisme (ekresi) pada tubuh anak-anak yang belum sempurna itu, menyebabkan anak-anak juga belum berkeringat dengan sempurna sebagaimana orang dewasa, padahal, keringat sangat diperlukan oleh anak-anak untuk mengatur suhu tubuh mereka, terlebih pada saat bermain.

Oleh sebab itu Muzal menganjurkan agar para orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk minum secara teratur sebelum anak-anak merasa haus.

Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis nutrisi dan penyakit metabolik dari FKUI-RSCM, dr. Titis Prawitasari, Sp. A(K), memberi tahu cara mudah deteksi dehidrasi ringan pada anak.

"Coba perhatikan, dalam enam jam sekali anak sudah harus pipis. Kalau hingga lebih dari enam jam anak tidak buang air kecil ini menandakan dia sudah dehidrasi," kata Titis.

Titis menjelaskan bahwa pada saat tubuh memasuki fase dehidrasi, secara otomatis tubuh akan menahan cairan supaya tidak keluar. "Caranya dengan tidak berkeringat atau pun ekresi dalam bentuk kencing," tutur Titis.

Lebih lanjut Titis mengungkapkan bahwa dehidrasi bisa menyebabkan tubuh menjadi lemas, otot tubuh melemah, dan penurunan daya kognitif.

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013