Pekanbaru (ANTARA News) - Pertamina wilayah Riau menuding kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Pekanbaru dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir akibat mobil perusahaan menggunakan solar bersubsidi di pom bensin.

"Kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi di Riau pada umumnya dan Pekanbaru pada khususnya, sebagai akibat mobil perusahaan yang menikmati solar bersubsidi," ujar Fuel Retail Marketing Region I Sales Area Riau Pertamina Fachrizal Imaduddin, di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan, banyaknya kendaraan operasional perusahaan milik industri yang seharusnya membeli BBM nonsubsidi, namun di lapangan memakai solar bersubsidi.

Akibatnya volume solar meningkat tajam melebihi kuota pada setiap bulan, yang sebelumnya sudah ditetapkan pemerintah dan Pertamina hanya menyalurkan saja.

Berdasarkan data yang dikeluarkan pihak Pertamina wilayah Riau, kuota BBM bersubsidi dengan jenis solar untuk tahun 2013 sebanyak 736.331 kilo liter.

Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan kuota BBM bersubsidi jenis solar untuk tahun 2012 yang mencapai 802.596 kilo liter.

"Kuota BBM bersubsidi dengan jenis solar untuk wilayah Riau yang ditetapkan pemerintah hanya segitu dan kelangkaan yang terjadi karena kendaraan operasional industri ikut mengkonsumsi BBM bersubsidi jenis solar," katanya lagi.

Koordinator YLKI Provinsi Riau Sukardi, mengatakan, seharusnya pihak Pertamina membuat SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) khusus untuk perusahaan sebagai tindakan antisipatif penggunaan BBM bersubsidi oleh kalangan industri.

"Sudah seharusnya Pertamina membuat SPBU yang dikhususkan untuk menyalurkan BBM nonsubsidi, baik itu berjenis solar maupun premium," katanya.

Sehari sebelumnya, sejumlah kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi jenis solar di Kota Pekanbaru mulai kelimpungan karena terjadi kelangkaan disetiap SPBU terhadap BBM jenis itu.

Kendaraan bermotor seperti mobil pribadi dan mobil boks harus antri serta bersabar untuk mendapatkan jatah BBM bersubsidi jenis solar, sehingga terlihat berjubel mengular di SPBU.

(M046/B012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013