Untuk kualitas dokter sebenarnya kita tidak ketinggalan, hanya saja masalah kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang membuat mengapa masih banyak masyarakat kita berobat keluar negeri," katanya di Medan,
Medan (ANTARA News) - Kemudahan dan kepuasan mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor masih banyaknya masyarakat yang lebih memilih berobat ke Malaysia dari pada di dalam negeri, kata pengamat kesehatan Universitas Sumatera Utara (USU) Destanul Aulia.

"Untuk kualitas dokter sebenarnya kita tidak ketinggalan, hanya saja masalah kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang membuat mengapa masih banyak masyarakat kita berobat keluar negeri," katanya di Medan, Kamis.

Di Malaysia, keingintahuan pasien untuk mendapatkan hasil penyakit dalam, tidak membutuhkan waktu lama yakni hanya bekisar tiga hari saja.

"Jadi kalaupun orang cuti hanya tiga hari, kalau di sini 'long stay'-nya (lamanya tinggal) bisa sampai sepuluh hari, belum lagi menunggu hasil sakit apa yang dialami," katanya.

Destanul menilai persepsi penyebab orang berobat ke Malaysia karena masalah pelayanan perawatan, dokter, lama waktu sembuh dan obat yang mahal.

"Ini yang mendorong orang untuk berobat ke luar negeri," katanya.

Menurut dia, selain karena faktor kepuasan, yang juga menjadi penyebab masih tingginya masyarakat berobat ke luar negeri seperti ke Malaysia, karena adanya beberapa program yang ditawarkan seperti medical tourism.

Indonesia sebenarnya sudah mulai mengarah untuk menerapkan program 'medical tourism' tersebut dengan unit cost standar, seperti untuk perawatan di kelas I dan II di rumah sakit.

"Ini yang dipasarkan, jadi rumah sakit akan berkompetisi dan meningkatkan pelayanan, melakukan inovasi seperti bagaimana cara menerima pasien sehingga pasien merasa benar-benar dihargai," katanya.

(KR-JRD/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013