Sebenarnya pertandingan cukup bagus, hanya saja ditandai dengan keributan suporter. Saya menduga ada provokatornya,"
Pekalongan (ANTARA News) - Para suporter PSIS Semarang masih tertahan di depan Stadion Kraton Pekalongan setelah bentrok dengan pendukung Persip, saat pertandingan kedua tim dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013 di Pekalongan, Jumat sore. 

Bentrok antara suporter Persip Pekalongan, "Kalongmania", dengan PSIS Semarang, "Panser Biru" dan "Snex", terjadi dua kali, masing-masing usai babak pertama pertandingan dengan skor 0-1 untuk tim tamu dan ketika Persip menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada babak kedua.

Saling lempar botol dan benda-benda antarsuporter mengakibatkan sedikitnya 17 suporter berasal dari kedua kubu mengalami luka-luka terutama di bagian kepala.

Bentrok pertama mengakibatkan 14 korban luka, satu di antaranya seorang anggota polisi yang bersama lainnya berusaha melerai kerusuhan. Bentrok kedua mengakibatkan sekitar tiga korban luka.

Para korban mendapat perawatan petugas medis di salah satu ruang stadion setempat. Petugas keamanan berusaha serius mengatasi keributan antarsuporter tersebut.

Setelah pertandingan, para suporter PSIS diarahkan petugas menuju ke lapangan dan kemudian mereka dikawal ketat aparat untuk berjalan keluar stadion. Hingga sekitar pukul 18.00 WIB mereka masih berada di depan stadion.

Suporter "Kalongmania" juga masih bertahan di posisinya di tempat lain di depan stadion setempat dengan pengawalan aparat. Kedua pihak saling melempar kata-kata bernada menyerang, sedangkan petugas keamanan berusaha mencegah bentrok susulan.

Setidaknya terlihat tiga bus dan tiga truk pengangkut suporter PSIS masih diparkir dan belum meninggalkan stadion setempat, sedangkan kepolisian menurunkan jajaran Dalmas dan menyiagakan mobil penyemprot air di tempat itu untuk menghalau massa.

Seorang anggota DPRD Kota Pekalongan yang turut menyaksikan pertandingan itu, Ismed Inonue, menyayangkan terjadinya bentrok antarsuporter tersebut.

"Sebenarnya pertandingan cukup bagus, hanya saja ditandai dengan keributan suporter. Saya menduga ada provokatornya," katanya.

Pelatih Persip Pekalongan Agus Riyanto juga menyayangkan kepemimpinan wasit karena dianggap tidak terbuka sehingga terjadi gol pada menit 42 babak pertama dan berujung bentrok antarsuporter. Wasit yang memimpin pertandingan adalah Hadiana, berasal dari Bekasi.

"Seharusnya itu bukan pelanggaran," katanya.

Pertandingan antara Persip melawan PSIS berakhir dengan kedudukan 1-1. Gol pertama pada menit 42, hasil tendangan bebas striker PSIS, Emile Linekers, yang gagal diantisipasi kiper Persip, Nurul Subkhi.

Tendangan bebas itu diputuskan oleh wasit, setelah seorang pemain Persip, Sukodir, melakukan pelanggaran terhadap seorang pemain depan PSIS di depan kotak penalti tuan rumah.

Gol balasan Persip pada menit 51 babak kedua, hasil tendangan penalti Patricio Gimenez yang gagal diantisipasi kiper PSIS, Catur. Wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah karena pelanggaran seorang pemain belakang PSIS terhadap seorang pemain depan Persip. (KTD/M029)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013