Damaskus (ANTARA News) - Sekjen PBB Ban Ki-moon dan utusannya untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, pada Sabtu mengatakan bersedia menengahi perundingan perdamaian Suriah antara pemerintah dan pemberontak.

Pernyataan bersama Ban Ki-moon dan Lakhdar Barahimi mengatakan PBB siap membantu dialog antara delegasi dari oposisi dan delegasi yang berkuasa dan dipercaya dari pemerintah Suriah.

Mereka bertemu setelah kedua pihak di Suriah mengindikasikan satu "keinginan untuk melakukan dialog," kata PBB.

"Kedua pemimpin itu menyatkan kekecewaan mereka yang mendalam atas gagalnya masyarakat internasional untuk bertindak dengan satu suara untuk menghentikan konflik yang telah menewaskan lebih dari 70.000 orang dan menyebabkan banyak orang yang terlantar di dalam dan luar perbatasan Suriah," kata pernyataan itu.

Mereka juga memperingatkan bahwa baik pemberontak maupun para petempur oposisi "telah semakin nekad tidak menghiraukan nyawa manusia" dan mengatakan para pelaku kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan harus diajukan ke pengadilan.

Di Teheran, Sabtu Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan Presiden Bashar al-Assad akan ikut serta dalam pemilihan presiden tahun depan dan terserah pada rakyat Suriah untuk memilih siapa pemimpin mereka.

Ia mengemukakan hal itu saat Menlu Suriah Walid Muallem mengunjungi Teheran untuk berunding mengenai konflik yang belangsung hampir dua tahun di Suriah itu.

Dalam satu jumpa wartawan bersama Muallem, Salehi mengatakan "dalam pemilu mendatang, Presiden Bashar, seperti juga orang lainnya, akan ikut serta, dan rakyat Suriah akan memilih siapapun yang mereka inginkan.

Bashar yang menjadi presiden tahun 2000 setelah ayahnya Hafez Assad meninggal, berulang-ulang menolak desakann opoisi, Barat dan Arab untuk mengundurkan diri.

Satu konstitusi baru yang diberlakukan Februari 2012 menetapkan bahwa ia dapat mencalonakan diri untuk jabatan presiden kedua dari tahun 2014, yang berarti ia dapat memangku jabatan tersebut sampai 2028 jika ia terpilih kembali.

Salehi juga mendukung satu imbauan Damasus bagi perundingan dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata, menyebut prakarsa itu satu"langkah positif," tetapi menegaskan pemerintah Bashar "tidak punya pilihan" kecuali tetap memerangi pemberontak.

Muallem mengecam pengumuman Menlu AS John Kerry Kamia bahwa Washington akan memberikan bantuan "non tempur" 60 juta dolar AS untuk mendukung oposisi politik Suriah.

Damaskus berulang-ulang menuduh "teroris-teroris " dukungan asing bagi aksi kekerasan itu, menggunakan istilah itu mengacu para pemberontak dan musuh perdamaian itu sejak meletus pemberontakan rakyat terhadap Bashar Maret 2011.

Di lapangan, tentara mengatakan Sabtu mereka merebut satu jalan raya penting yang menghubungkan Provinsi Hama ke bandara internasional Aleppo, lokasi pertempuran seru sejak pertengahan Februari demikian AFP.
(H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013