Ini bukan gen jahat...
Chicago (ANTARA News) - Meningkatnya konsumsi garam mungkin merupakan salah satu penyebab munculnya penyakit autoimun seperti multiple sclerosis, demikian laporan para peneliti yang disampaikan dalam tiga naskah yang ditujukan untuk mengungkap hubungan antara sel tertentu dan pembengkakan

Para peneliti melaporkan temuan mereka dalam Journal Nature, yang menyatakan konsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan sel imun tertentu yang berhubungan dengan penyakit autoimun.

Menurut penelitian, tikus-tikus yang secara genetik direkayasa untuk mengembangkan multiple sclerosis, kondisinya makin parah ketika mendapat asupan garam lebih banyak, dibandingkan tikus yang mendapat garam dalam jumlah biasa.

Temuan itu menunjukkan bahwa garam berperan memicu autoimun seperti diabetes jenis satu, demikian seperti yang dikutip dari Reuters.

"Ini bukan gen jahat, atau bukan lingkungan buruk, tetapi menjadi interaksi buruk antara gen dan lingkungan," kata David Halfer, Guru Besar Imunobiologi di Universitas Yale di New Haven, Connecticut, salah seorang penulis senior dari tiga naskah tersebut.

Asupan tinggi garam sudah lama diketahui dapat memicu penyakit jantung dan darah tinggi. Penelitian terbaru itu menunjukkan bahwa diet tingg garam berdampak pada meningkatnya bermacam penyakit autoimun.

"Bukan hanya garam saja, vitamin D diduga juga berperan. Kita tahu bahwa merokok adalah faktor risiko, demikian pula garam." "Berapa banyak? Kami tidak tahu," tambahnya.

Hafler pun tertarik menyelidiki kaitan antara garam dan autoimun melalui penelitian terhadap microbiome usus, dengan memerika sel mikroba dari 100 orang sehat.

Tim peneliti mendapati, ketika orang-orang sehat tersebut mengunjungi restoran cepat saji lebih dari sekali dalam sepekan, mereka mengalami peningkatan level sel inflamasi yang merusak.

Sel inflamasi ini diproduksi oleh sistem kekebalan untuk merespon luka atau benda asing yang masuk ke tubuh, namun pada penyakit autoimun sel tersebut merusak jaringan sehat.

Penerjemah : Maria D. Andriana

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013